PONTIANAK, insidepontianak.com – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalbar, Nikodemus Ale meragukan penghargaan penanganan Karhutla terbaik, yang diterima Gubernur Kalbar, Sutarmidji, kemarin.
Menurut Niko, penghargaan dari Menko Polhukam, Mahfud MD tersebut, belum pantas diberikan. Pasalnya, titik panas di Kalbar di bulan ini sempat mencapai angka cukup tinggi. Sebanyak 177 titik. Hal ini bisa menjadi ancaman.
“177 titik panas, tapi dapat penanghargaan? tidak logis,” ucapnya, Selasa (23/2/2021).
Niko mempertanyakan parameter Pemerintah RI, dalam memberikan penghargaan tersebut. Mestinya, predikat itu diberikan, jika Pemda berhasil menekan angka Karhutla. Misalnya titik panas bisa di bawah 50 hingg 0.
“Parameter penghargaan tersebut apa? Apa zero hotspot api atau minimal di bawah 50 hotspot?” tanyanya.
Nikodemus meminta Mahfud MD menjelaskan kepada masyarakat Kalbar, soal predikat itu. Sementara Pemprov Kalbar, diminta serius menangani Karhutla, bukan Cuma menggelar seremonial belaka.
“Tak hanya penanggulangan dan pencegahan, tindak lanjut pidananya juga dipertanyakan,” tutupnya.