Penyaluran CSR Perusahaan di Sanggau, Paolus Hadi Perintahkan Sekda Surati Pimpinan Perusahaan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SANGGAU, insidepontianak.com - Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyoroti penyaluran tanggungjawab sosial dan lingkungan (CSR) perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Sanggau. Hal tersebut diungkapkannya pada acara Launching Sabang Merah Award Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaaan Kabupaten Sanggau di Harvey Hotel, Kamis (13/07/2023) Selain Forkompimda, acara yang diselenggarakan Jari Indonesia Borneo Barat, USAID Segar dan Pemkab Sanggau itu juga dihadiri perwakilan sejumlah perusahaan dan kepala OPD. Acara itu juga diisi talk show. Dalam acara tersebut Bupati Paolus Hadi mempertanyakan apakah perwakilan perusahaan memahami paparan yang diberikan. "Respon dari saudara-saudara sekalian, apakah bingung, apakah ndak ngerti, apakah memang bukan kewenangan, atau memang mengerti tapi nantilah. Saya berharap yang terakhir ini. Yang dibutuhkan bukan satu net. Yang dibutuhkan adalah yang kami (Pemkab) ndak mampu," ujar Bupati. "Kabupaten Sanggau APBDnya kecil. Hanya mengelola Rp.1,5 triliun. Wilayahnya sekitar Banten plus provinsi. Tapi perusahaannya banyak. Kalau kalian punya hati nurani, seperti saya, saya malu melihat data tadi. Kok miskin kita. Termasuk kepala OPD yang hadir," sambungnya. Bukan tanpa alasan, Bupati Paolus Hadi menyebut kasus stunting di Desa Rambin, Kecamatan Kapuas mencapai 24 persen. "Stunting di situ masih 24 persen. Tapi saya tahu perusahaan apa yang ada di lingkaran situ. Bisa jadi bukan soal duit. Bisa jadi soal pola asuh. Tapi rasanya lucu juga desa yang paling tinggi stuntingnya berada dalam lingkungan perusahaan perkebunan. Saya bilang Desa Rambin. Saya aneh, di tengah kebun sawit, tapi banyak stunting di situ," ungkapnya. Bupati mengakui persentase stunting di Kabupaten Sanggau paling besar di Kalbar. Analisa dari Dinas Kesehatan, lanjut dia, salah satu faktornya akibat pola asuh. "Banyak duit tapi anak cuma dikasih mie instan. Karena bapak ibunya kerja di kebun, tak sempat mengurus anaknya," ucapnya. Pada kesempatan itu pula, Bupati berharap, pihak perusahaan jangan menganggap pertemuan semacam ini sebatas seremonial. Bupati juga langsung memerintahkan Sekda dan Kepala Bappeda untuk menyurati pimpinan-pimpinan perusahaan. "Mungkin saya positive thingking. Tidak merespon karena mereka sudah mengerti. Tapi bukan berarti saudara-saudara tidak merespon ini, lalu berpikir biar saja. Kalau itu kalian melawan pemerintah," pungkasnya. (Candra)

Leave a comment