Pemprov Kalbar Apresiasi Upaya GAPKI Kalbar Wujudkan Industrial Efektif dan Produktif

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Kepala Disnakertrans Kalimantan Barat, Hermanus apresiasi GAPKI Kalbar yang telah melaksanakan lokakarya pelatihan atau lokalatih dialog sosial, yang digelar di Hotel Mercure Pontianak, Selasa (6/2/2024).

Menurut Hermanus, pelatihan ini sangat baik untuk mewujudkan dunia perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat yang efektif dan produktif.

Pelagihan dialog sosial ini sangat bermanfaat untuk mengedukasi para pekerja dan pengusaha kelapa sawit bagaimana membangun komunikasi yang baik.

Sehingga, jika ada persoalan antar-pekerja dan perusahaan, bisa diselesaikan dengan mengedepankan komunikasi.

"Kami mewakili Pemerintah Provinsi Kalbar, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh GAPKI Kalbar yang telah memulai kegiatan lokalatih dialog sosial untuk hubungan industrial yang akan produktif pada sektor kelapa sawit yang berkelanjutan," kata Hermanus.

Menurutnya, melalui kegiatan ini hubungan industrial dengan pekerja bisa dijaga lebih baik. Karena, tanpa harmonisasi antara industrial dengan pekerja, maka program kelapa sawit berkelanjutan sulit diwujudkan sepenuhnya.

"Ini bagian dari upaya pencegahan bagaimana kita sosialisasikan mengingatkan tentang hak dan kewajiban para pekerja," kata Hermanus.

Ia pun menekankan, perusahaan-perusahaan, terutama sektor perkebunan kelapa sawit wajib memberikan hak-hak, kepentingan dan kesejahteraan para pekerja. Sebaliknya, para pekerja juga memiliki kewajiban untuk bekerja produktif.

"Ini yang kita harapkan bersama ketika ada persoalan," ujarnya.

Hermanus berharap, ketika ada perselisihan antar-perusahaan dan pekerja, penyelesaian itu dapat dilakukan secara bipartit atau perundingan antara perusahaan dengan serikat pekerja, dengan prinsip musyawarah.

"Kalau ini mampu kita wujudkan, maka akan tercipta hubungan yang harmonis," katanya.

Sementara itu, ketua GAPKI Kalbar Purwati Munawir, mengatakan, dialog sosial yang digelar hari ini merupakan cara membangun komunikasi dengan tenaga kerja agar tercipta keharmonisan.

"Kita juga perlu sadari bahwa industri tidak dapat berjalan tanpa adanya tenaga kerja," kata Purwati

Oleh karena itu, Purwati berharap, kegiatan ini, dapat memberikan edukasi kepada tenaga kerja dan pengusaha agar dapat saling mengerti dan memahami apa kewajiban dan hak-haknya masing-masing.

"Sebagaimana kita maklumi bahwa komoditi sawit telah berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, terutama berkontribusi dalam penerimaan devisa, ketahanan pangan dan energi nasional," ujarnya.

Menurutnya, komoditi ini telah berperan nyata dari sisi penyerapan tenaga kerja. Membuka isolasi daerah pedesaan yang tadinya relatif sulit dijangkau, kemudian tumbuh dan berkembangnya pusat ekonomi baru di pedesaan.

"Kita ketahui kebun kelapa sawit di Kalbar sudah mencapai 2 juta hektar dan perusahaan sekitar 60 persen," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, luas areal yang ditanam mencapai 2,05 juta hektare, dengan komposisi pengelolaan sekitar 30 ribuan hektar 1 persen dikelola oleh PTPN

Selanjutnya, dikelola oleh Perkebunan Swasta (PBS) 337 Perusahaan seluas 1,4 juta hektar 69 persen. Dan dikelola oleh masyarakat pekebun atau perkebunan rakyat seluas 600 ribu hektar 30 persen. (greg)***

Leave a comment