The Kuntilanak Made in Pontianak: Meneror Asia Tenggara dan Biasa Dikenal Dengan Mbak Kunti!

17 November 2022 16:05 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com – Bila terdengar cekikikan di suatu tempat yang sepi. Siapa yang mendengar pasti berlari sejauh mungkin. Karena bisa jadi, itu suara si Kuntilanak.

Kuntilanak adalah Urban legend atau hantu lokal yang biasa disapa akrab dengan nama Mbak Kunti ini faktanya juga bergentayangan di negara tetangga.

Ketenaran kharisma Kuntilanak memang melegenda, siapa yang bakal berdiri tegap bila dihadapannya berdiri sosok hantu, berdastdr putih, menundukkan kepala menanti kita.

Baca Juga: Era Digitalisasi, Akademisi Minta Budaya di Indonesia Digitalisasi

Mbak Kunti ini sebenarnya berasal dari daerah Pontianak, Kalimantan Barat. Entah karena faktor apa dia juga sampai meraja lela ke Asia Tenggara.

Timo Duile, dalam 'Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia' (2020), menjelaskan bahwa ada beragam versi cerita mengenai si Mbak Kunti. Satu datang dari daerah aslinya yaitu Pontianak, dan satunya dari Negara Asia Tenggara lainnya.

Timo juga menjelaskan bahwa ketenaran Kuntilanak sebenarnya sering digosipi di daerah kependudukan asli suku Malay, letak tepat tempat suku Malay menghuni yakni meliputi Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan Barat), Malaysia, Singapura, bagian Selatan Kamboja dan Thailand, dan yang terakhir Brunei Darussalam.

Di Malaysia sendiri, sosok Mbak Kunti dideskripsikan dengan perawakan wanita cantik, berambut panjang, dan memakai baju putih. Akan tetapi, sosok Kuntilanak tersebut kini sudah mendapatkan nilai kebudayaan barat, ketertarikan hantu ini biasanya digambarkan sangat tertarik kepada darah.

Dalam pandangan masyarakat Melayu, Kuntilanak sangat erat kaitannya dengan Pontianak. Hal ini bisa dilacak dari asal nama tersebut yang dikenal pada abad ke-15 saat kerajaan Majapahit masih berkuasa.

Di abad 15-16 M nama kota Kalimantan Barat ini biasa disebut dengan Kūn Diàn (坤甸), namun karena lidah pribumi sulit menyebut nama Cina tersebut, sehingga mereka lebih akrab dengan 'Pontianak'.

Menurut Timo penyebutan pada masa itu Kalimantan Barat masih jarang ditempati oleh warga lokal, terlebih di daerah yang berdekatan dengan sungai Kapuas.

Ketika Sultan Syarif Abdurrahim ingin mendiami wilayah yang masih berbentuk hutan belukar ini, dia bersama para prajuritnya mulai membabat kawasan tersebut.

Namun proses pembabatan tersebut mengalami kendala dari makhluk halus yang sudah mendiami wilayah Pontianak jauh-jauh hari sebelum Sang Sultan ingin mendirikan kerajaan.

Ciri-ciri makhluk halus ini berjenis kelamin wanita cantik dan berambut panjang yang di kenal dengan Kuntilanak.

Ketika Sultan ingin melacak keberadaan sosok Kuntilanak, dia menemukan bahwa hantu tersebut menempati pohon besar di dekat aliran sungai Kapuas, sehingga sang Syarif Abdurrahim menebangnya agar tidak mengganggu lagi.

Versi lain menyebutkan Pontianak berasal dari nama Melayu yakni 'po(ho)n ti(nggi)', namun sosok Kuntilanak masih juga dikaitkan dengan pohon tinggi dan besar tersebut. Sampai sekarang sosok Mbak Kunti masih dipercaya menghuni pohon-pohon tinggi yang dikeramatkan.

Dalam kepercayaan masyarakat Indonesia, Mbak Kunti biasanya akan meneror para wanita yang sedang hamil atau sudah melahirkan, target utamanya adalah si bayi atau jabang bayi bila masih dalam kandungan, oleh karenanya sematan 'anak' berada di bagian akhir dari nama lengkapnya.

Bukan hanya kepada si bayi, Mbak Kunti dipercaya bisa mencelakai seseorang yang berhadapan dengannya. Paras wajah cantik tersebut biasanya digunakan untuk memikat mangsa, bila si korban terpancing akan keindahan wajah hantu ini sesegara mungkin dia menyiksa orang tersebut.

Baca Juga: Sundel Bolong: Hantu yang Penuh Terror, Bahkan Pernah Melawan Orba

Selain bentuk ancaman fisik, Mbak Kunti biasanya juga akan meneror warga dengan ketawa khasnya 'Hihi... Hihi... Hihi... ". Masharakat Indonesia biasanya mengidentifikasi kejadian tersebut bila sedang berada di dekat pohon besar, kata Timo.

Sedangkan penangkal agar Kuntilanak jinak masyarakat pontianak sendiri mempercayai akan menancapkan kayu di bagian leher belakang, berbeda halnya dengan di Jawa mereka lebih suka menggunakan paku besar untuk ditusukkan ke kepala hantu tersebut. ***

 

Tags :

Leave a comment