Hoaks Jadi Tantangan Utama Penyelenggaraan Pemilu 2024

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - KPU Kalbar menyebut, hoaks menjadi tantangan dan hambatan utama dalam menyelenggarakan Pemilu 2024.

Data Kominfo pada Pemilu 2019, tercatat 3.356 informasi hoaks terkait Pemilu bertebaran di media sosial. Disinformasi itu praktis memecah belah masyarakat. Bahkan, serangan hoaks juga menyerang KPU.

Komisioner KPU Kalbar, Lamon mengatakan, hoaks adalah penyakit kronis dalam demokrasi. Untuk memeranginya, tak bisa hanya  dibebankan ke KPU. Tetapi perlu peran serta semua pihak. Termasuk masyarakat.

"Jumlah kami terbatas. Kami sekaligus mengimbau elemen bangsa bersama memerangi hoaks," ajak Lamon, pada kegiatan Desiminasi Informasi Kalbar bertajuk: Cegah Hoaks Jelang Pemilu 2024, yang digelar Diskominfo Kalbar, di Golden Tulip Pontianak, Jumat (19/3/2023)

Lamon mengatakan, hoaks paling besar terjadi di Pemilu Presiden. Sebab, jumlah calon di Pilpres terbatas dan pemilihnya luas. Hoaks yang terjadi kerap membuat kegaduhan dan menciptakan polarisasi berujung saling serang antarpendukung.

Bahkan, juga menyerang KPU dengan berbagai isu, misalnya kasus hoaks kontainer berisi kotak suara sudah tercoblos. Hoaks ini pun membuat orang berpikir negatif terhadap penyelenggara.

Di balik masifnya penyebaran hoaks, Lamon menilai penyebab utamanya karena rendahnya literasi digital, dan kurang tegasnya negara pada perusahaan platform, sampai kurang optimalnya negara dalam sosialisasi politik.

"Sinergi semua pihak menjadi kunci utama memerangi hoaks," ujarnya.

Cara mengidentifikasi hoaks dengan cara  hati-hati ketika mendapat informasi, apalagi, judul berita provokatif, cermati juga situs dan cek fakta. (Andi)

Leave a comment