Kolam Limbah PT ASL Jebol, Ribuan Ikan Mati dan Mata Pencarian Nelayan Melungai Lumpuh

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SANGGAU, insidepontianak.com - Ribuan Ikan mati di Sungai Batang Tebang dan Kuala Tebang di Desa Melugai, Kecamatan Tayan Hilir. Matinya ribuan ikan tersebut akibat tercemarnya Sungai Batang Tebang dan Kuala Tebang dari jebolnya kolam limbah PT Agri Sentral Lestri atau PT ASL yang berlokasi di Dusun Danau Teluk, Desa Cempedak, Kecamatan Tayan Hilir Sanggau pada Minggu (23/4/2023). Selain dampaknya kepada ribuan ikan yang mati, limbah juga mengancam lumpuhnya perekonomian warga, karena sebagian besar warga di Desa Melugai berprofesi sebagai nelayan yang mengantungkan hidupnya dengan mencari ikan di Sungai Batang Tebang dan Kuala Tebang. Kepala Desa Melugai, Gusti Zakaria mengatakan, jebolnya kolam limbah PT ASL itu berdampak kepada warganya di Dusun Sungai Tebang dan Kuala tebang. "Itu mata pencariannya mereka (nelayan) lumpuh. Ikan pada mati semua," kata Gusti Zakaria saat di konfirmasi Insidepontianak.com, Minggu (30/4/2023). Gusti Zakaria juga mengungkapkan warganya yang terdampak dari jebolnya kolam limbah PT. ASL kurang lebih 60 kepala keluarga. "3 sampai 4 ini, mata pencarian mereka ndak bisa disitu lagi. Karena udah tercemar dan ikannya punah. Kemarin itu pada mati semua ikannya. Termasuk juga ada beberapa keramba warga yang ada di RT 1 Kuala Tebang itu terdampak, mati semua ikannya di keramba," ungkapnya. Kades Zakaria pun meminta pihak PT. ASL untuk segara bertanggungjawab atas kejadian jebolnya limbah tersebut. "Walaupun tak jebol, bau asap luar biasa juga itu setiap harinya," ucapnya. Dirinya pun mengakui, tidak mengetahui AMDAL PT. ASL itu seperi apa kemarin, karena pihaknya tidak dilibatkan oleh pihak PT. ASL untuk ikut serta pembuatan AMDAL. "Sebenarnya kita di Melugai ini pihak perusahaan melibatkan kita, agar dampak langsungnya ada. Contohnya seperti ini jebolnya kolam limbah itu pasti berdampak, karena perusahaan berbatasan dengan Desa kami," bebernya. Sementara itu, Tokoh Pemuda Tayan, Fera meminta PT. ASL secepatnya bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan yakni jebolnya kolam limbah. "kalau tidak secepatnya ditangani, DAS Tayan Hilir yang terancam tercemar limbah yang mengalir ke muara sungai kapuas," ujarnya. Insidepontianak.com telah berusaha mengkonfirmasi pihak PT. ASL melalu via WhatsApp dan telpon, namun sampai berita ini di rilis belum ada jawaban dari pihak PT.ASL. (Candra)

Leave a comment