Sekda Ketapang Alexander Wilyo Hadiri Ritual Adat Pendirian Tugu Perdamaian Kerajaan Hulu Aik

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KETAPANG, insidepontianak.com – Sekda Ketapang Alexander Wilyo, yang juga Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik bergelar Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, menghadri ritual adat pencabutan dan pendirian kembali Pontik atau Tugu Perdamaian Kerajaan Hulu Aik di Dusun Selakauan, Desa Mekar Jaya Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Jumat (28/4/2023). "Terima kasih kepada seluruh panitia dan pihak yang turut menyuskeskan kegiatan ini. Tentu kegiatan ini bagian dari cara kita untuk terus menjaga adat istiadat budaya yang ada," katanya. Di kesempatan itu, Alexander Wilyo turut melihat bukti-bukti sejarah Kerajaan Hulu Aik, dekat dengan Kerajaan Tanjungpura Kuno. Di mana menurutnya di Sengkuang ada batu lingga bertuliskan huruf palawa kuno yang sudah berlumut, dengan perkiraan usia ribuan tahun, yang artinya sudah ada sejak dulu hubungan dengan Majapahit. Jika mengingat cerita tentang Raja Siak Bahulun merupakan Raja Dayak dahulu yang memiliki anak bungsu yang orang dayak sering menyebutnya Dayang Putong atau nama lain dari Putri Junjung Buih, Prabu Jaya yang semuanya merupakan asal mula kerajaan tanjungpura kuno. "Oleh karena itu jangan malu, jangan minder jadi orang dayak karena leluhur dan orang-orang tua kita adalah orang hebat, dan zaman sekarang kita bisa menjadi orang-orang hebat," pesannya. Alexander Wilyo menambahkan, untuk mencapaian tujuan itu, masyarkat harus berdaulat secara budaya. Supaya memiliki jati diri dan harga diri. “Kemudian berdaulat secara ekonomi yaitu dengan adanya kelapa sawit dan pertambangan di tanah harus bisa dikelola dengan baik serta berdaulat secara politik dengan bisa menjadi pemimpin di tanah atau daerah kita sendiri dengan tiga cara itu kita bisa terus maju dan berkembang ke depannya,” ucapnya. “Tugu atau pontik ini, agar dirawat sebaik-baiknya. Jangan dirusak, jangan dikotori,” pesannya. Acara ritual adat tersebut turut dirangkai dengan penandatanganan dan penyerahan naskah perjanjian hibah daerah yang di terima oleh beberapa pengurus rumah ibadah gereja.***

Leave a comment