Dewan Kalbar Suriansyah Kritik Wacana Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Sebut Banyak Bacaleg Gelisah

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Wacana Mahkamah Konstitusi atau MK bakal memutus sistem Pemilu dengan proporsional tertutup kini kembali menguat. Wacana ini pun menuai kritik dari berbagai pihak. Salah satunya dari Anggota DPRD Kalbar, Fraksi Partai Gerindra, Suriansyah. Sebelumnya wacana ini menguat usai mantan Wamenkumham sekaligus pakar hukum tata negara Denny Indrayana mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi tentang putusan sistem proporsional tertutup dari sumber yang kredibel. "Jika benar MK memutus perubahan sistem Pemilu dari proporsional terbuka menjadi tertutup artinya suatu kemunduran bagi demokrasi di Indonesia," kata Suriansyah, Senin (29/5/2023). Menurutnya, penerapan sistem Pemilu proporsional tertutup itu menjadikan wakil rakyat tidak lagi mengenal wakilnya. Sebab, Caleg tidak lagi menjadi wakil rakyat, tapi wakil partai. Sistem Pemilu demikian kata dia, menjadikan kepentingan rakyat yang harus diperjuangkan tidak ada lagi yang secara personal bertanggung jawab. Sementara partai menentukan orang yang cenderung tidak dikenal.  Menurut Suriansyah sulit diterima jika alasan penerapan sistem Pemilu dengan proporsional tertutup dengan alasan menghindari politik uang. Sebab, sudah ada Bawaslu yang diberi wewenang mengawasi jalannya Pemilu. Maka bagi Surianysah,  penguatan peran Bawaslu dan penegakan hukum Pemilu yang perlu diperbaiki. Suriansyah menyebut, wacana sistem Pemilu proporsional tertutup telah membuat baceleg gelisah. Sebab, ada ketidakpastian dari mereka berani mencalonkan diri atau tidak. "Kalau dengan sistem proporsional tertutup tergantung mekanisme partai masing-masing. Sementara mekanisme partai belum ada jaminan untuk dilakukan secara jujur dan adil," pungkasnya. (Andi)***

Leave a comment