Pidato Kenegaraan Presiden Singgung Budi Pekerti Memudar, Satarudin: Kita Harap Jadi Perhatian

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin berharap pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR yang menyinggung hilangnya sopan santun dan budi pekerti luhur menjadi perhatian seluruh anak bangsa. Pidato tersebut dinilai memiliki makna mendalam. Sebab, bangsa Indonesia selama ini dikenal menjunjung budaya ketimuran yang identik dengan ramah, sopan santun dan menjunjung tinggi adat budaya. "Kita sangat prihatin dan sedih. Apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo sangat benar, kita kehilangan budaya ketimuran, kita sopan santun. Dengan mudah saling hujat dan fitnah," kata Satarudin, usai mendegar pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo di sidang tahunan MPR, Rabu (16/8/2023). Legislator PDIP ini mengatakan, pidato kenegaraan Presiden harus diresapi mendalam. Sebagai bangsa yang berbudaya, mestinya seluruh anak bangsa harus menjaga apa yang yang sudah diwariskan leluhur bangsa ini. "Kita semua harus saling menghormati, yang muda menghormati yang tua, berbicara dengan sopan dan berdialektika dengan lembut. Bukan saling menghujat, apalagi kepada Presiden," katanya. Satarudin pun memuji kerendahan hati Presiden Jokowi yang dengan besar hati mengaku tak mempermasalahkan dirinya dihina dan dihujat banyak pihak. Namun, Satar tak ingin budaya buruk ini berulang. Apalagi berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ke depan. "Makanya kita harus kembali. Semua harus bersatu padu sesama anak bangsa, jangan terpecah belah," pesannya. (Andi)***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment