Kualitas Udara Makin Buruk, Ketua Komisi V DPRD Kalbar Minta Pembelajaran di SMA dan SMK Dialihkan ke Daring

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, segera mengambil langkah cepat meminimalisir dampak buruk pencemaran udara akibat kabut asap dampak kebakaran lahan.

Kualitas udara di Kota Pontianak saat ini kategori tidak sehat, berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara atau ISPU yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup Pontianak.

Situasi ini memicu penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA. Karena itu, Heri meminta Pemprov mengalihkan sitem pembelajaran tatap muka di SMA dan SMK secara daring atau online.

"Pemerintah Provinsi jangan terlambat lagi mengantisipasi ini, sudahlah DBD merajalela, korban ISPA pun semakin banyak," kata Heri Mustamin, kepada Isidepontianak.com, Kamis (17/8/2023).

Menurutnya, kualitas udara yang tercemar akibat kabut asap yang masif sudah terjadi beberapa hari ini. Bahkan, Pemerintah Kota Pontianak dan Kubu Raya telah mengambil langkah meliburkan aktivitas belajar pada jenjang TK, SD dan SMP.

Maka, menurutnya, Pemerintah Provinsi Kalbar juga menerapkan kebijakan serupa untuk melindungi siswa SMP dan SMK dari paparan kabur asap.

"Ini bukan kita mengikuti kabupaten dan kota, tapi kondisi saat ini mengharuskan pemerintah mengambil langkah cepat, karena berkaitan dengan kondisi kesehatan masyarakat," terangnya.

Sebagai Ketua Komisi V DPRD Kalbar yang membidangi pendidikan dan kesehatan, ia mendorong kebijakan menyetop aktivitas belajar tatap muka sementara dilakukan sampai situasi kualitas udara membaik.

"Kan tidak ada masalah belajar daring. Kita sudah pengalaman untuk itu waktu Covid. Yang jadi masalah ketika kita terlena dan berdampak pada kesehatan siswa," ucapnya mengingatkan.

Ia pun berharap, hujan turun dalam sehari dia hari ini, untuk meredakan situasi pencemaran udara akibat kabut asap. (Andi)***

Leave a comment