Puan Maharani dan Partai Garuda Sangkal Gibran Maju Cawapres karena Usulan 3 Periode Ditolak PDIP

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Isu majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres dikaitkan dengan penolakan PDIP tentang usulan 3 periode. Namun, kabar tersebut disangkal oleh Puan Maharani dan Partai Garuda.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Waketum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, dengan tegas bahwa isu miring tentang Gibran maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto tidak ada kaitannya dengan penolakan PDIP terkait usulan 3 periode.

Akhir-akhir ini, usulan 3 periode yang ditolak PDIP pada tahun lalu dikaitkan dengan majunya Gibran sebagai Cawapres. Sayangnya, hal tersebut tidak dibenarkan oleh Puan Maharani dan Partai Gerindra.

Masalah kabar Gibran ditunjuk oleh KIM sebagai Cawapres Prabowo, dengan kaitan PDIP menolak usulan 3 periode datang dari Politikus PDIP, Adian Napitupulu. Pria yang menjabat sebagai Anggota Komisi VII DPR ini menyebut ada pihak yang marah.

Oleh sebab itu, untuk melanjutkan legasi kepimpinan pihak marah yang mewakili keluarga Jokowi ini berharap Gibran maju di Pilpres 2024. Dengan demikian, hal tersebut akan menjalankan pemerintah sebelumnya.

Menurut Adian, pada Rabu (25/10), PDIP dengan konsisten menolak usulan 3 periode dengan alasan menyelamatkan baangs adan rakyat. Semakin panjang tempo jabatan kepimpinan, dikhawatirkan akan mengarah ke sikap otoriter.

Ketika ditolak, muncul usulan baru yang meminta masa jabatan Presiden diperpanjang. Sekali lagi, menurut Adian PDIP menolak kembali permintaan itu untuk taat kepada amanah konstitusi yang berjalan.

Usulan ini sendiri sebenarnya terjadi pada tahun lalu. Ketika ditanyai perihal tersebut, Puan Maharani yang baru saja menghadiri acara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden tidak membenarkan kabar tersebut.

"Nggak, nggak pernah setahu saya (bahas masa jabatan Presiden tiga periode). Nggak pernah beliau (Presiden Joko Widodo) meminta untuk perpanjangan 3 periode. Yang bisa saya sampaikan bahwa sesuai dengan konstitusi jabatan Presiden itu adalah dua kali, 5 (tahun) kali 2 (periode), 10 tahun," ucap Puan, pada Rabu (25/10) malam.

Wanita yang menjadi Ketua DPP PDIP ini pun tidak membenarkan usulan 3 periode. Menurutnya, tidak ada konstitusi yang membenarkan usulan tersebut.

Sehingga, permintaan 3 periode atau memperpanjang masa jabatan Presiden tidak memiliki dasar yang jelas. Dengan demikian, PDIP secara konsisten menolak usulan tersebut.

"Jadi kalau kemudian ada perpanjangan itu mekanismenya dari mana? Kemudian seperti apa? Waktu itu kan tidak ada mekanisme yang kemudian memungkinkan untuk kita melakukan perpanjangan atau melakukan tiga periode," jelas Puan.

Di lain pihak, Partai Garuda membela keluarga Jokowi yang dianggap kesal dengan usulan 3 periode ditolak. Melalui Jubir Tedd Gusnaidi, pihak partai belambang burung Garuda ini menganggap kabar tersebut terlalu diadaa-adakan.

"Makin lama makin frustasi sehingga jadinya halusinasi, segala cara dihalalkan untuk menjatuhkan Jokowi. Yang tidak ada diada-adakan. Kalau dianggap tidak sejalan, keluarkan saja mereka dari partai, ini mudah. Menjadi tidak mudah kalau ternyata yang ingin menjatuhkan Jokowi, ternyata masih butuh suara pendukung Jokowi," kata Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi, Kamis (26/10).

Teddy juga beranggapan bahwa tudingan tersebut sebenarnya menandakan harapan aura dari keluarga Jokowi sendiri. Namun, karena memiliki haluan berbeda isu tersebut ditebarkan.

"Kalau masih berharap efek Jokowi, ya jangan melemparkan isu. Butuh tapi banyak lagak. Aneh-aneh saja kalian ini," kata Waketum Garuda itu.

Bila kembali pada masa usulan 3 periode digaungkan, Jokowi pernah menyatakan bahwa dirinya taat kepada Konstitusi. (Dzikrullah) ***

Leave a comment