Ribuan Rumah Terendam Hingga Petani Gagal Panen, Sanggau Darurat Bencana

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com -- Pelaksana tugas Kepala BPBD Sanggau, Budi Darmawan membeberkan untuk wilayah Kabupaten Sanggau, secara keseluruhan, lebih kurang tiga ribuan rumah sudah terdampak banjir termasuk rumah warga yang berada di Kecamatan Kapuas.

"Total rumah warga yang terdampak ada tiga ribuan. Rumah yang terendam ada sekira lebih dari 500 bangunan. Paling banyak di wilayah Kapuas yakni di Nanga Biang," ungkapnya usai memimpin rakor penanganan bencana batingsor di Kantor Bupati Sanggau, Senin (22/1/2024).

Budi melanjutkan, berdasarkan hasil rakor bersama Plt Bupati Sanggau, setelah mendengarkan masukan, laporan dan pertimbangan BPBD akan segera menindaklanjutinya untuk perubahan status dari siaga menjadi tanggap darurat bencana.

Menurut Budi, peningkatan status pastinya juga berpengaruh terhadap anggaran. Dalam hal bencana ini, penggunaan dana belanja tidak terduga (BTT) pada APBD juga sangat dimungkinkan nantinya.

Ditanya kemungkinan banjir yang juga diakibatkan kegiatan eksplorasi emas secara ilegal di sungai, Budi menyebut belum melakukan mapping sampai sejauh itu. Tetapi pihaknya telah melakukan mapping resiko bencana di tahun 2023 untuk Kabupaten Sanggau.

"Untuk penggunaan data mapping-nya belum bisa dirilis karena masih dalam proses verifikasi BNPB. Apakah ada juga karena faktor itu (eksplorasi emas di sungai), kami belum bisa memastikan," jelasnya.

Sementara itu, Plt Bupati Sanggau Yohanes Ontot mengatakan dalam rakor tersebut disepakati untuk perubahan status dari siaga menjadi tanggap darurat bencana. Kemudian, melakukan pengelolaan data yang akurat untuk melakukan langkah-langkah yang tepat dalam hal penanganan.

"Bencana ini kan pasti berdampak ke semua, baik itu pelayanan-pelayanan kesehatan, proses belajar mengajar, lahan-lahan pertanian. Karena kita kan ada gagal panen (Puso). Kemudian Pemilu juga, terutama untuk daerah-daerah yang terendam banjir, untuk distribusi logistik dan lain sebagainya jelas dapat mengganggu," terang Ontot.

Dirinya berharap, nantinya data dan mapping dapat lebih akurat, kemudian diambil langkah penanganan yang tepat terkait bencana.

Kemudian, nanti juga akan dilakukan rakor berikutnya bersama KPU dan instansi terkait untuk menyikapi lebih lanjut masalah bencana ini. (ans)

Leave a comment