Aspekpir Indonesia Hadirkan Program BIKOPRA, Perkuat Koperasi Rakyat dan UMKM

3 Maret 2024 09:28 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia, menghadirkan program Bangun Industri Koperasi Rakyat Indonesia Sejahtera atau BIKOPRA.

Salah satu misi dari program ini adalah, melakukan penguatan terhadap koperasi rakyat, dan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM yang terintegrasi dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Sebagai langkah awal dari program ini, Aspekpir Indonesia menggelar bimbingan teknis bagi UMKM binaan koperasi perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalimantan Barat.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, mewakili Gubernur Sutarmidji, yang ditandai dengan pemukulan gong, Senin (20/2/2023).

Berdasarkan jadwalnya, Bimtek UMKM BIKOPRA Aspekpir Indonesia di Kalimantan Barat, akan digelar selama tiga hari. Dari Senin, hingga Rabu (22/2/2023).

Bimtek ini diikuti oleh 120 peserta. Heronimus mengapresiasi kegiatan Bimtek UMKM BIKOPRA yang digagas oleh Aspekpir Indonesia. Ia berharap, Bimtek ini memberikan pengetahuan yang banyak bagi para peserta.

"Kami mendukung tata kelola kelapa sawit di Indonesia. Karena, itu sangat bagus untuk membangun perekonomian," kata Heronimus Hero, saat memberikan sambutan.

Menurutnya, Kalimantan Barat merupakan lumbung perkebun kelapa sawit terbesar di Indonesia. Potensi ini mestinya memberi dampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Maka, ia mendorong tata niaga industri perkebunan kelapa sawit dikelola dengan baik. Program UMKM dan perkebunan plasma harus terintegrasi.

Heronimus juga mendorong agar seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalbar bergabung dalam asosiasi. Sebab kelembagaan asosiasi merupakan pintu gerbang komunikasi anatara pemerintah dengan perusahaan.

"Kita tidak bicara langsung dengan perusahan, harus lewat asosiasi," ucapnya.

Saat ini, Heronimus menyebut, banyak peluang ekomoni yang bisa dimanfaatkaan melalui sektor perkebunan kelapa sawit. Di antaranya integrasi sapi dan sawit.

"Pemerintah mendukung untuk mengoptimalkan sumber daya tanaman sawit ini. Kita juga hurus menjaga budidaya lingkungan, agar sawit tidak membawa dampak kurang baik bagi lingkungan," katanya. (Ady)

Leave a comment