Membanggakan, Raya Salsabila Ukir Prestasi di Musabaqah Internasional, Tijan Annur 2023 Qatar

3 Maret 2024 09:28 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com – Sangat tertarik dalam membaca Al-Quran menjadi kegiatan sehari-hari yang menjadikan, Raya Salsabila, qoriah asal Pontianak mengukir prestasi. Pelajar MAN 1 Kota Pontianak berusia 13 tahun itu berhasil mengharumkan nama Indonesia khususnya Kalbar dalam ajang Tilawah Al-Qur’an Internasional. Raya meraih peringkat 4 pada lomba Musabaqah Internasional, Tijan Annur 2023 di Qatar, pada Rabu, 15 Februari 2023. Siswi kelas 8 MTSN 1 Pontianak ini mesti bersaing dengan puluhan qori internasional dari 50 negara dalam perlombaan yang berlangsung pada 8 hingga 17 Februari 2023 lalu. “Alhamdulillah, Allah kasih rezeki ini tentunya sangat bahagia. Rasanya bisa menang sangat tidak menyangka,” tutur Raya usai menggelar acara syukuran di kediamannya belum lama ini. Selama bertanding di Qatar, ia mengaku hanya menjaga kualitas suara dan tidak ada pantang makanan. Bahkan saat berangkat dari Indonesia, membawa perbekalan seperti cengkeh, kencur, garam dapur untuk menjaga kualitas suaranya. "Tidak ada pantangan untuk makan, asal jangan berlebihan,” ucapnya. MTQ Qatar 2023 dipilih empat peserta yang beruntung berdasarkan peringkat. Peringkat I diraih Erin Zelia Nawawi dari Sumatera Utara, Peringkat II Shihab dari negara Mesir, peringkat III Zamzam Ardabili dari Serang, Banten dan peringkat IV Raya Salsabila dari Pontianak, Kalbar. Putri pasangan M Juanda dan Yayanti Benu ini memulai prestasinya di usia 10 tahun. Prestasi di tingkat sekolah dan Kota Pontianak sudah menjadi langganan. Tingkat nasional pada tahun 2021, Raya meraih juara Harapan 3 di ajang MTQ Nasional Banjarmasin. Kemudian pada 2022 Juara 1 Kompetisi Tartil yang diselenggarkan Darulquran Inggris secara virtual. Yayanti Benu, Ibu Raya Salsabila turut mendampingi Raya saat tampil di MTQ Qatar. Ia bersyukur, putri semata wayangnya ini kembali menorehkan prestasi membanggakan. “Alhamdulillah, Raya bisa masuk peringkat empat Musabaqah Qatar. Dengan prestasi Raya ini membuktikan, bahwa anak-anak dari daerah di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara besar lainnya,” kata Yayanti. Raya merupakan anak tunggal dan bakat sudah terlihat sejak usia 1 tahun itu awalnya hanya bernyanyi dan sempat akan diarahkan untuk les musik. Akan tetapi niat tersebut diurungkan, dan diarahkannya untuk mengaji atau baca Al-Quran. “Dari usia 1 tahun sudah terlihat (bakat). Dia bangun tidur suka nyanyi, kami nyanyi dia ikut nyanyi, bagus suaranya bening. Ya sudah nanti diarahkan ke Alquran. Karena kalau Alquran itukan paling tidak kita tidak susah menjaganya saat dewasa, masih dibimbing Allah,” jelas Yayanti. Diakuinya Raya pernah diarahkan ke les musik namun hobby mengajinya jauh lebih besar dibanding kesukaan lainnya. "Tapi saya pikir lagi nanti usia dewasanya saya bingung untuk menjaganya. Jadi fix saya arahkan ke Alquran jak, insyaallah Allah yang langsung bimbing dia,” jelasnya. Merekapun berharap anak semata wayangnya itu terus dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan Kalbar pada umumnya. “Untuk ke depan tentu kami terus memaksimalkan potensi, mendukung Raya giat berlatih, tidak sombong dan terus istiqomah dalam belajar dan belajar,” urainya. Yayanti dan seluruh keluarga besar berharap stakeholder terkait bisa menaruh perhatian pada talenta muda berprestasi seperti Raya Salsabila. “Diharapakan ke depannya akan ada sosok lainnya yang juga muncul dan diperhatikan oleh pemda untuk bisa menorehkan prestasi di ajang internasional,” pungkasnya. ***

Leave a comment