Bupati Citra Duani Tegaskan Komitmennya Hadirkan Pemerataan Pembangunan Pendidikan

3 Maret 2024 09:28 WIB
Ilustrasi
KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Bupati Kayong Utara Citra Duani, merespon cepat permasalahan pelaksanaan pendidikan di SMPN 03 Pelapis, di Kecamatan Kepualauan Karimata, yang sempat terhenti hampir sepekan, karena sekolah ini disegel orang tua siswa. Penyegelan dilakukan lantaran orang tua siswa kesal guru di SMPN 03 Pelapis kerap tak di tempat. Sehingga, membuat pembelajaran di sekolah terlantar. Persoalan lain, bangunan sekolah rusak parah. Tapi tak tersentuh bantuan pemerintah. Masalah ini pun menjadi perhatian Bupati Citra. Ia segera memerintahkan Dinas Pendidikan Kayong Utara dan BPKSDM turun ke sekolah ini menyelesaikan peramasalah yang ada. "Saya mengirimkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala BKPSDM. Saya minta permasalahan ini diselesaikan,” katanya, Sabtu (11/3/2022). Hasilnya, cukup baik. Kepala Dinas Pendidikan, Rahadi bersama Kepala BPKSDM, Jumadi Gading, langsung melakukan pertemuan dengan pihak komite sekolah dan para wali siswa. Semua permasalahan dibahas dalam satu forum. Solusinya pun disepakati. Bangunan sekolah akan direlokasi. Sebab, lokasi yang ada saat ini sudah terancam abrasi. Tahun ini, akan diralisaikan relokasinya. Sementara soal disiplin guru, akan ditindaklanjuti BPKSDM. Akan ada pemanggilan. Bila ada pelanggaran, sanksi diberikan sesuai regulasi. Bupati Cita menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara sangat komitmen melaksanakan pemerataan pembangunan pendidikan. Tidak ada yang dibeda-bedakan. Termasuk pulau terluar atau terpencil. Semuanya diperhatikan. “Kita sangat memprioritaskan supaya pendidikan di daerah terluar, terjauh, terpencil, daerah kepulauan itu ada asas pemerataan," tegasnya. [caption id="attachment_14737" align="alignnone" width="700"]Orang tua siswa menyegel SMPN 03 Pelapis karena kesal, guru di sekolah ini jarang ditempat, dan bangunan sekolah yang rusak parah tak tersentuh bantuan pemerintah. Orang tua siswa menyegel SMPN 03 Pelapis karena kesal, guru di sekolah ini jarang ditempat, dan bangunan sekolah yang rusak parah tak tersentuh bantuan pemerintah. (Istimewa)[/caption] Pahami Keterbatasan Namun, Bupati Citra berharap, keterbatasan yang dihadapi juga bisa dipahami. Misalnya, dalam kasus guru di SMPN 03 Pelapis yang kerap turun ke kabupaten. Menurutnya, para guru itu kerap datang ke kabupaten karena mengikuti pelatihan. SMPN 03 Pelapis sendiri telah ditetapkan oleh Mendikbud sebagai sekolah penggerak. Sehingga para guru di sekolah ini, harus mengikuti program itu. Maka, mereka rutin mengikuti pelatihan di kabupaten. Mereka terpaksa turun, karena tak bisa mengikuti pelatihan lewat daring di Pulau Pelapis. Sebab, di darah ini akses telekomunikasi sangat sulit. Signal internet susah. Ini lah yang memaksa mereka harus meninggalkan sekolah. Sebulan para guru ini mengikuti pelatihan sebanyak empat kali. “Karena akses telekomunikasi terbatas maka para guru ini mengikuti di Sukadana," papar Bupati Citra. "Setelah itu, para guru terkendala alat transportasi untuk kembali ke tempat tugasnya karena cuaca buruk. Akhirnya mereka tertunda beberapa hari,” sambungnya. [caption id="attachment_14895" align="alignnone" width="700"]Siswa SMPN 03 Pelapis di Kecamatan Kepulauan Karimata, Kayong Utara kembali bersekolah setelah sepekan libur akibat sekolah ini disegel orang tua siswa, Sabtu (11/3/2023). (Istimewa) Siswa SMPN 03 Pelapis di Kecamatan Kepulauan Karimata, Kayong Utara kembali bersekolah setelah sepekan libur akibat sekolah ini disegel orang tua siswa, Sabtu (11/3/2023). (Istimewa)[/caption] Guru Mesti Berdedikasi Tetapi, di satu sisi, Bupati Citra memahami, kekhawatiran orang tua siswa soal guru kerap meninggalkan sekolah. Sebab, kondisi itu memang mempengaruhi kualitas pendidikan anak. Maka, Bupati Citra menekankan, guru memang harus memiliki dedikasi dan pengabdian yang tinggi. Harus ada inovasi. Supaya, tanggung jawab dan kewajiban yang harus diikuti dapat berjalan beriringan. "Saya tekankan bahwa di mana pun bertugas guru-guru harus melaksanakan disiplin pegawai," tegasnya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Rahadi Usman pun menyampaikan, pemasalahan yang terjai di SMPN 03 Pelapis sudah diselesaikan. Siswa sudah kembali belajar normal seperti biasanya. "Untuk perbaikan bangunan sekolah, kita sudah mengajukan relokasi bangunan, karena tidak layak lagi sebab dekat dengan bibir pantai, InsyaAllah pada tahun ini," ucap Rahadi. Soal pembinaan dispilin guru, Kepala BKSDM Kayong Utara, Jumadi Gading, berjanji akan melakukan pembinaan. “Hasil pemeriksaan nanti akan dibawa ke rapat tim TPK ASN, jika terbukti melanggar disiplin, akan ditindaklanjuti sesuai dengan PP 94 tahun 2021 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil,” tagas Jumadi. Ketua Komite SMP Negeri 03 Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, Syarif Ali Alhaddad mengucapkan terima kasih atas respon cepat Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dalam menangani permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 03 Pelapis. "Ya Alhamdulillah, pada hari ini apa yang menjadi keluhan, orang tua murid yang selama ini dapat terselesaikan, mudah-mudahan ke depannya menjadi lebih baik," ucap Ali. Ia pun berharap pendidikan di Pulau Pelapis sama majunya dengan daerah lainnya. Sehingga anak-anak di pulau ini juga bisa berprestasi.***

Leave a comment