Ini Lima Aktivitas Seni Bisa Jaga Kesehatan Mental, Coba Deh!

PONTIANAK, insidepontianak.com – Kesehatan merupakan istilah menggambarkan emosional, psikologis, dan sosial seseorang.

Kesehatan mental sangat penting dijaga, untuk membantu kita lebih mudah dalam menangani stres dan depresi.

Berberapa hal bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental. Termasuk melakukan aktivitas seni.

Menurut laman Hindustan Times, berdasarkan laproan PMJ News, menjaga kesehatan mental bisa dilakukan lewat lima terapi seni. Yuk disimak!

1. Melukis Diiringi Musik

Mendengarkan musik sambil melukis ataupun membuat sketsa gambar bisa membantu mengatasi gejala depresi lho. Aktivitas ini mampu meningkatkan mood dan merangsang kreativitas.

Kombinasi musik dan seni visual bisa sangat membangkitkan semangat bagi individu yang mengalami depresi.

2. Bikin Gerabah Tanah Liat

Membuat gerabah dari tanah liat bisa membantu melatih motorik tangan dan mengalihkan fokus kepada hasil karya seni yang hendak Anda buat.

Menyentuh tekstur tanah liat bisa menjadi media untuk grounding. Tanah liat dapat membantu menenangkan diri dari pikiran cemas dan menyalurkan energi ke dalam proses penciptaan.

3. Bikin Jurnal Harian

Membuat jurnal harian atau yang sering disebut Journaling menjadi salah satu aktivitas untuk mencegah sekaligus mengatasi depresi. Ketika Anda tidak memiliki rekan untuk mencurahkan isi hati, Anda bisa menuangkan emosi serta perasaan Anda melalui kata-kata lewat journaling.

Latihan ini dapat membantu individu memproses perasaan mereka setiap hari dan melacak suasana hati mereka dari waktu ke waktu.

4. Merajut

Merajut menjadi salah satu kegiatan yang sedang digandrungi banyak orang lho. Aktivitas ini bisa menghadirkan rasa kegembiraan dan menghidupkan kembali semangat.

Tak cuma itu, merajut juga sangat bermanfaat dalam berhubungan kembali dengan inner child dan saat-saat bahagia yang lebih sederhana.

5. Fotografi

Fotografi juga bisa atasi kecemasan, sebab kegiatan ini dapat membantu pikiran lebih fokus pada keindahan dunia luar dan mengalihkan fokus dari tekanan internal.

Fotografi mendorong perhatian dan dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengelola kecemasan melalui ekspresi kreatif.***