36 Jemaah Umrah Kabupaten Sambas Diduga Terlantar di Bekasi, Minta Tanggung Jawab Travel

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SAMBAS, insidepontianak.com -36 jemaah umrah Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar laki-laki dan perempuan diduga terlantar di Bekasi, Jawa Barat. Keberangkatan mereka tertunda sejak 10 Maret 2023. 36 jemaah umrah Kabupaten Sambas tersebut mendaftar ke seorang agen travel berinisial EN warga Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas. Sampai hari ini jemaah umrah Kabupaten Sambas tersebut masih menunggu kejelasan dari pihak travel dan mereka menginap di Hotel BTC Bekasi. Video jemaah umrah Kabuaten Sambas yang diduga terlantar di Bekasi itu viral di media sosial, sesaat setelah seorang jemaah bernama Riyadi mengunggahnnya ke media sosial. Video berdurasi 1 menit 34 detik menunjukkan seorang jemaah umrah perempuan Kabupaten Sambas sedang menangis. Dia terlihat cemas karena sudah dua pekan belum berangkat dan ingin segera pulang ke Kabupaten Sambas. "Ini jemaah yang terdampar di Jakarta dari Pemangkat, Sambas, yang di bawa oleh saudari EN mengatasnamakan travel PT Rihlah Soffa Amah," sebut Riyadi dalam videonya, dikutip Sabtu (25/3/2023). Minta Travel Tanggung Jawab Dalam postingan videonya, Jumat 24 Maret 2023, Riyadi menuliskan narasi meminta agar pihak travel yang membawa jemaah umrah asal Kabupaten Sambas tersebut bertanggung jawab. "Assalamuaalaikum, nasib jemaah umrah asal Kabupaten Sambas yang terdampar sudah dua minggu di Bekasi Timur, kami harap pihak-pihak terkait terutama saudari EN bertanggung jawab kepada seluruh jemaah yang mengatasnamakan travel PT Rihlah Soffa Amah. Mohon doanya semoga kami cepat kembali ke Kabupaten Sambas," tulisnya. Sebelum berangkat umrah, Riyadi sudah membuat surat perjanjian dengan saudari EN yang mana dalam perjanjian tersebut, jika dia tidak diberangkatkan umrah pada tanggal 10 Maret 2023, maka uang pendaftarannya akan dikembalikan. Makanya, Riyadi sampai membuat status di Facebook yang menyatakan siap berhadapan dengan hukum melawan pihak EN dan travel yang dimaksud. "Assalamualaikum Kak EN, saya siap ke ranah hukum dan surat perjanjian kita masih ada kak. Jika tidak diberangkatkan tanggal 10 Maret 2023, uang saya dikembalikan 100 persen dan ini sudah tanggal berapa. Jangan buat pencitraan saya siap melawan kakak," tulisnya. Jemaah Tidak Terdampar Jemaah umrah Kabupaten Sambas tersebut dalam video klarifikasi yang lain, mengaku tidak terdampar. Seorang pria yang disebut-sebut sebagai pihak travel memastikan para jemaah baik-baik saja dan menginap di Hotal BTC Bekasi. "Inilah jemaah kami, Tidak ada yang terdampar. Ibu-ibu tidak ada yang terdampar kan?," kata pria dalam video berdurasi 50 detik. "Inilah jemaah kita baru pulan tarawih semuanya. Ini nenek kita yang menangis kemarin, apakah kita terdampar di sini nek? tidak terdampar kan?." lanjutnya. Bahkan, salah satu jemaah yang viral karena menangis dalam video sebelumnya, mengaku dia menangis karena belum divaksin dan tidak bisa berangkat. "Cuma tidak divaksin kata kawan tidak bisa berangkat, menagis lah saya. Di sini dikasi makan juga," sahut ibu jemaah umrah asal Kabupaten Sambas, dalam video tersebut. (Yak)

Leave a comment