Jalan Kemboja Baru Pulau Maya Tak Tersentuh Pembangunan, Pemda dan Dewan Dianggap Tutup Mata

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

KAYONG UTARA, insidepontianak.com - Jalan Kemboja Baru-Tanjung Satai di Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Katong Utara, rusak parah. Sampai saat ini tak tersentuh pembangunan.

Padahal, jalan itu, akses utama masyarakat. Urat nadi penggerak perekonomian. Tapi sayang minim perhatian. Buktinya, sampai sekarang tak ada perbaikan.

Ketua Lembaga Pengawal Pelaksana Pembangunan Kabupaten Kayong Utara (LP3KKU), Abdul Rani menyebut, panjang ruas Jalan Kemboja yang rusak parah mencapai 8 kilometer.

Jalan rusak ini menjadi jalan satu-satunya bagi masyarakat untuk ke Ibu Kota Kecamatan. Ia pun menyesalkan, minimnya perhatian pemerintah dalam memperbaiki jalan tersebut.

Tak hanya itu, ia pun menilai, Dewan Dapil Pulau Maya juga terkesan tutup mata atas persoalan ini. Padahal, jalan itu urat nadi penggerak ekonomi. Terutama nelayan yang tiap hari ke ibu kota kecamatan menjual hasil tangkapan.

"Hancurnya jalan ini seolah - olah Pemkab Kayong Utara dan Dewan Dapil 2 yang berjumlah 4 orang seperti tutup mata," tutur Abdul Ran, Kamis (27/4/2023).

Ia pun menilai, tak ada keseriusan wakil rakyat Dapil Pulau Maya yang duduk di Parlemen dalam memperjuangkan pembangunan jalan tersebut.

Padahal, ada empat Dewan Dapil Pulau Maya. Tapi tak terdengar suara lantangnya memperjuangkan pembangunan jalan itu. Penilaian ini bukan tanpa alasan. Terbukti, sudah bertahun-tahun jalan ini tak pernah dibangun. Yang ada semakin rusak parah.

"Dapil 2 berjumlah 4 orang seperti tutup mata. Padahal bilamana mereka betul betul mau berbuat demi kepentingan kampung halamannya dengan menyisihkan pokir mereka setiap anggota 200 juta dalam tempo masa jabatan mereka 5 tahun tuntas sudah," ucapnya.

Menurut Abdul Rani, dana Pokir setiap Anggota DPRD Kayong Utara setahun nilainya mencapai Rp1,8 miliar. Bila ada empat Dewan maka dana Pokir mencapai Rp4 miliar pertahun.

Mestinya, dengan dana itu, sangat cukup untuk memperbaiki jalan tersebut bila memang APBD dianggap tak cukup untuk membiayai pembangunannya. Tetapi faktanya, jalan tetap rusak tak tersentuh pembangunan sama sekali.

"Kalau alasan mereka DAU tidak cukup solusinya seperti itu (Pokir)," sambungnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kayong Utara Dapil II Kecamatan Pulau Maya, Alias Syahroni menepis anggapan penilaian yang dilontarkan Abdul Rani.

Sebagai wakil rakyat, ia memastikan tak pernah menutup mata. Ia mengklaim telah berjuang meminta Pemerintah Kabupaten Kayong Utara membangun Jalan Kemboja.

Hanya saja sampai sekarang usulan itu belum disetujui. Sebab, belum menjadi skala prioritas Pemda.

"Proposal yang saya ajukan Rp 36 Miliar tahun lalu. Tapi hanya menempati prioritas yang ke-4 dan untuk tahun ini kami berharap menjadi prioritas yang utama," katanya.

Ia pun mengaku kerusakan Jalan Kemboja Baru-Tanjung Satai sudah lama dikeluhkan warga. Persoalannya adalah, belasan tahun Kabupaten Kayong Utara dimekarkan, tapi tidak pernah jalan tersebut menjadi prioritas utama diusulkan di dana DAK.

"Saya juga sudah sampaikan masalah ini kepada Anggota DPR RI, Boyman Harun, supaya ada solusi. Beliau insyaallah akan turun ke Pulau Maya dalam waktu dekat ini," katanya.***

Leave a comment