Pengamat Harap Rektor Untan Sampaikan ke Publik Hasil Kerja Tim Investigasi Kasus Manipulasi Nilai SIAKAD
PONTIANAK, insidepontianak.com - Pengamat hukum Universitas Panca Bhakti Pontianak, Herman Hofi Munawar mendorong, Rektor Untan Profesor Garuda Wiko menyampaikan hasil kerja tim investigasi kasus manipulasi nilai SIAKAD ke publik.
Menurut Herman, keterbukaan ini menjadi penting. Sebab, kasus tersebut sudah menjadi isu publik, dan masyarakat berharap ada tindakan tegas terhadap semua pihak-pihak yang terlibat tanpa tebang pilih.
Di sisi lain, keterbukaan dalam penanganan kasus ini juga penting untuk pembelajaran, agar kasus serupa tak terulang lagi di kemudian hari.
"Karenanya, kita harap hasil tim investigasi dibuka Rektor ke publik, sehingga masyarakat bisa mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di Untan," kata Herman Hofi Munawar, Jumat (3/5/2024).
Sebagaimana diketahui, kasus dugaan manipulasi nilai SIAKAD ini terjadi di Magister Fisip Untan. Diduga libatkan oknum dosen berinisial EL bergelar Doktor.
Oknum dosen itu diduga jadi joki nilai untuk mahasiswa berinisial YL, yang belakangan diketahui ketua partai politik di tingkat Provinsi Kalbar dan berhasil masuk Parlemen Senayan hasi Pilleg 14 Februari 2024.
Kasus ini juga libatkan seorang operator akademik yang bertugas menginput nilai di sistem SIAKAD. Oprator itu kini sudah dimutasi.
Sementara, YL mahasiswa pascasarjana angkatan 2021 program studi Ilmu Politik. Ia dipastikan tak pernah kuliah. Namun, nilainya di sistem SIAKAKAD mendadak sudah full.
Bagi Herman, kasus manipulasi nilai ini tak boleh dianggap sepele. Sebab, mencoreng integritas akademis berikut lembaganya.
Karenanya, penyelesaiannya jangan sampai hanya rembuk internal, dan menumbalkan si operator akademik itu. Padahal dia hanya disuruh.
"Aktor intelektualnya juga harus disanksi berat," tegas Herman.
Maka, dia berharap Rektor menyampaikan kronologis kejadian berdasarkan temuan tim investigasi kepada publik, supaya pihak-pihak yang terlibat terungkap secara gamblang.
Keterbukaan ini juga penting untuk menguji sejauh mana tim investigasi ini bekerja secara profesional, apalagi mereka dibentuk oleh Dekan Fisip, yang secara psikologis mereka bagian dari internal kampus.
"Maka, kita minta hasil kerja mereka disampaikan ke publik," desak Herman.
Untuk diketahui, tim investigasi bersama Dekan Fisip telah menyampaikan laporan hasil kerjanya kepada Rektor Untan, Kamis(2/5/2024).
"Ya, hasil investigasi sudah tim serahkan ke Rektor. Tim tidak berhak memberikan informasi. Tindaklanjutnya, oleh Pak Rektor," kata Rupita salah satu tim investigasi.
Kronologi Kasus
Kasus dugaan memanipulasi nilai SIAKAD ini terbongkar, sekitar awal April 2024. Bermula dari seorang oknum dosen minta Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik, Dr Nurfitri Nugrahaningsih, agar mahasiswa berinisial YL diloloskan mata kuliah seminar proposal tesisnya di sistem SIAKAD.
Sementara, mahasiswa ini diketahui tak pernah mengikuti proses perkuliahan. Informasi ini pun sudah dicek ke seluruh teman seangkatannya. Dan setelah dicek di SIAKAD, nilai mata kuliah YL ternyata sudah full.
YL mahasiswa angkatan 2021. Ketua partai politik di tingkat Kalimantan Barat. Lolos Parlemen Senayan hasil Pileg 14 Februari 2024.
Dari sinilah dilakukan pemeriksaan. Hingga akhirnya ada lima dosen yang mengadu karena nilainya turut dimanipulasi oleh YL.
Manipulasi nilai mata kuliah ini dilakukan lewat kerja sama oknum dosen, mahasiswa YL, dan seorang petugas operator yang menginput data di akademik.
Hasil penelusuran Insidepontianak.com, oknum dosen diduga memanipulasi nilai untuk mahasiswa berinisial YL, mengarah kepada dosen bergelar Doktor berinisial EL. Dr El diketahui pejabat teras di kampus Fisip.
Informasi ini terkonfirmasi dari seorang narasumber, yang enggan disebutkan namanya. Sumber ini memastikan informasinya tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Semua dosen itu (EL) yang perintah,” ujar sumber ini, dengan menghela nafas panjang, saat ditemui pada Rabu (18/4/2024).
Sayangnya, sumber ini tak merinci, bagaimana praktik transaksional manipulasi nilai itu dilakukan.
Yang jelas, katanya, operator yang menginput data, hanya diberi daftar nilai oleh Dr EL untuk mahasiswa YL, dan selanjutnya operator mengunggah nilai itu di SIAKAD.
“Selebihnya, saya tidak bisa komentar lagi, maaf ya,” ucap sumber itu, dengan tatapan mata yang kosong sekaligus izin pamit.
Sampai saat ini, Dr EL tak pernah memberikan klarifikasi atas kasus dugaan perjokian manipulasi nilai yang menyeret namanya.
Jurnalis Insidepontianak.com, sudah mengonfirmasinya lewat pesan WhatsApp, dengan mengirimkan sejumlah pertanyaan.
Upaya konfirmasi juga dilakukan lewat upaya menemuinya secara langsung dengan datang ke Kampus Fisip pada, Senin (22/4/2024).
Namun, upaya konfirmasi itu tak membuahkan hasil. Dr EL tak dapat ditemui. Sementara, sejumlah pertanyaan yang dikirim lewat pesan WhatsApp pribadinya juga tak direspons.
Begitupun YL, juga tak memberikan klarifikasi atas kasus dugaan kejahatan akademik yang menyeret namanya.
Upaya konfirmasi jurnalis Insidepontianak.com, lewat sambungan telepon dan pesan WhatsApp juga hanya dibaca.
Dihubungi terakhir, pada Minggu (21/4/2024) malam, ia mengaku sedang di luar kota. (Andi)***
Penulis : Abdul Halikurrahman
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment