DLHK Kalbar Terjunkan Tim Selidiki Tanggul Limbah CPO PT ASL yang Jebol Diduga Cemari Sungai

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SANGGAU, insidepontianak.com – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau DLHK Provinsi Kalbar, merespon cepat kasus pencemaran lingkungan di Sungai Batang Tebang, dan Kuala Tebang, Desa Cempedak, Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau, yang membuat ikan di sungai itu mati. Pencemaran lingkungan tersebut diduga akibat jebolnya tanggul limbah crude palm oil atau CPO PT Agri Sentral Lestri atau PT ASL yang berbasis di Dusun Danau Teluk, Desa Cempedak, Kecamatan Tayan Hili, pada Minggu (23/4/2023). Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar, Adi Yani menegaskan telah menurunkan tim untuk menangani persoalan ini. "Anggota saya sudah otw ke Sanggau untuk pemberkasan lebih lanjut," kata Adi Yani kepada Insidepontianak.com, Selasa (2/5/2023). Ia juga menyampaikan, penanganan pencemaran lingkungan ini dilakukan bersama pihak Polres Sanggau. Sebab, aparat penegak hukum yang berwenang untuk menyelidiki ada tidaknya perbuatan pidana dalam kasus ini. Sedangkan DLHK Kalbar hanya berwenang menyampaikan rekomendasi terhadap hasil-hasil temuan untuk disampaikan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK. "Sanksi pidana kami minta untuk ditangani oleh KLHK dengan berbagai pertimbangan," ujarnya. Sementara itu, Kapolres Sanggau, AKBP Suparno Agus Candra Kusumah juga memastikan telah menindaklanjuti kasus pencemaran di Sungai Batang Tebang, dan Sungai Kuala Tebang. "Untuk perkembangannya kami masih menunggu hasil dari laboratorium di Sucofindo," kata AKBP Suparno, Senin (2/5/2023). Pihak PT ASL pun disampaikan sudah dipanggil untuk dimintai keterangan terkait jebolnya tanggul limbah mereka. "Jika terbukti (ada pelanggaran pidanyanya) kita akan proses sesuai hukum yang berlaku berlaku," ucapnya. Namun, sejauh ini lanjut Kapolres, belum bisa disimpulkan sumber pencemaran lingkungan di Sungai Batang Tebang dan Sungai Kuala Tebang yang menyebabkan ikan-ikan tersebut pada mati. “Hal itu masih dalam proses penyelidikan. Namun, di Sungai itu memang ada ikan-ikan mati. Kalau kasat mata sih pasti ada dugaannya dari limbah. Karena kan ikannya mati semua. Secara fakta ahli-ahli nanti baru kita bisa memproses," tutupnya. (Can)

Leave a comment