Jelang Pilgub Kalbar, Lasarus Berbalas Pantun dengan Sutarmidji Soal Pembangunan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua Komisi V DPR RI kembali berbalas pantun dengan Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Postingan Gubernur Sutarmidji yang sebelumnya mempertanyakan kerja anggota DPR RI Dapil Kalbar soal kerusakan jalan megara dijawab Lasarus. Ia menulis di media sosial facebook pribadinya @Lasarus, dikutip Selasa (16/5/2023). Tulisan itu memuat sejumlah pekerjaan yang sudah ia lakukan selama menjabat anggota DPR RI. Ia menulis judul tulisan itu 'Kelamaan Tidur Ngigau dan Meracau'. Lasarus awalnya mengaku senang bekerja dalam hening. Tanpa diumbar-umbar. Namun sebagai salah satu inisiator munculnya Inpres tentang jalan merasa perlu bersikap ketika Inpres itu telah Presiden gunakan untuk menolong infrstruktur Lampung yang menjadi tanggung jawab daerah. Tempo hari kata Lasarus ia mengigatkan pemerintah bahwa tidak hanya Lampung yang kondisi jalanya banyak rusak parah. Provinsi lain, termasuk Kalbar juga perlu perhatian Pempus. Secara nasional Kalbar menempati urutan ke 7 dalam hal infrastruktur paling buruk karena sumbangsih besar dari jalan daerah yang amburadul. "Tapi sepertinya ada yang berdarah tanpa luka," terangnya. Jika ditanya apa yang Ketua Komisi V DPR RI itu buat. Ia menantang untuk dilakukan survey independen untuk mendata hasil kerja Pempus, dan Pemprov Kalbar. Sehingga diketahui, kemana Pemprov membangun dengan dana APBD yang triliunan itu. "Dari fakta lapangan, sepertinya ada yang hanya bicara dari balik meja di atas kursi kekuasaanya yang empuk," ketusnya. Lasarus mengklaim sejak menjabat ada banyak dana pusat yang ia giring ke Kalbar baik dapil Kalbar 2 maupun Kalbar 1. Pembangunan skala nasional sepertiJalan Paralel Parbatasan dari Entikong-Senaning-Badau-Nanga Era Batas Kaltim. Adapula pembangunan border dan jalan border. Pembangunan dan peningkatan Bandara di berbagai kota kabupaten di Kalbar, pembangunan Jembatan Pak Kasih Tayan, duplikasi Jembatan Kapuas II, pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar, jalan layang di Putussibau, Waterfront City di Sintang, Water Front Arwana Kapuas Hulu, Jalan menuju border, Peningkatan dan pemeliharaan jalan antar provinsi yang menjadi kewenangan pusat seperti jalan Pontianak-Tayan-Sanggau-Sintang-Kapuas Hulu-Melawi. Di samping itu, adapula pembangunan jalan nasional di Ketapang hingga menuju Kalteng juga sudah relatif mantap. "Ada juga perkuatan tebing sungai di Pontianak, Kubu Raya, Landak, Sintang, Kapuas Hulu dan lainya adalah hasil kerja atau usulan bahkan inisiatif Komisi V DPR RI yang kebetulan saya pimpin," terangnya. Bahkan tidak sampai disitu saja, penataan trotoar di halaman rumah jabatan gubernur dan trotoar di depan kantor gubernur Kalbar serta trotoar sepanjang Jl. Ahmad Yani Pontianak adalah hasil kerja Pempus bersama Komisi V DPR RI, didanai oleh APBN, bukan dana APBD Kalbar. "Terhitung 5 tahun terakhir 50.000-an unit BSPS atau rehap rumah tidak layak huni diberikan kepada masyarakat Kalbar agar membantu Pemda mengurangi angka kemiskinan ekstrim," kata politisi PDI Perjuangan itu. Tak hanya itu, berkat masukan Lasarus Kementerian PUPR juga mengalokasikan pembangunan Rusun dan Rusus di berbagai kabupaten dan kota di Kalbar. Misalnya saja Rusun Universitas NU, Rusun beberapa pasantren yg ada di Kalbar, Rusun Seminari, Rusun Sekolah-sekolah Tinggi Kristen dan berbagai program Padat Karya: Pisew, Kotaku, Pamsimas, hingga irigasi-irigasi di desa. "Kita kawal agar terus dibangun di desa-desa tiap tahunya,"terangnya. Namun demikian, semua itu dinilainya belum cukup dan perlu kerja lebih keras lagi. Karenanya, hampir setiap bulan ia rutin kembali ke Dapil agar selalu hadir dan ada di tengah masyarakat pedalaman. Ia merasakan betul derita mereka berjibaku di jalan yang hancur lebur. Harga-harga komoditi masyarakat yang dibeli murah, harga barang yang tinggi karena insfrastruktur tak terurus. "Saya belum pernah melihat pihak yang bertanggung jawab meninjau jalan Tebidah dan Serawai Ambalau, atau ke Senaning, ke hulu-hulu Ketapang, Melawi, Sanggau, Sekadau, Landak bahkan Sambas," kata dia. Ia mengigatkan Kalbar sangat luas dan terdiri dari 14 Kabupaten Kota. Ia mempertanyakan kemana dan berapa APBD selama 5 tahun ini untuk infrastuktur? "Jangan cuma urus yang itu-itu saja," pesannya. Ia juga mempertanyakan Progres Provinsi Kapuas Raya yang dulu piagamnya ditanda tangani di depan Sultan dan Tokoh masyarakat Sintang. Ia meminta itu juga perlu diperjelas mau dibawa kemana? " Kalau bicara moratorium saat piagam ditanda tangani, apakah dilakukan dengan sadar bahwa saat itu masalahnya juga karena moratorium?Silahkan masyarakat menilai siapa saat ini yang sedang ngigau dan berliur-liur. Tidur kelamaan tidak sadar dia sedang ngigau sampai meracau," pungkasnya. (Andi)

Leave a comment