Bocah Penjual Tahu Bulat di Tasikmalaya Dikunjungi Wagub Jabar: Jamin Pendidikan Aria Tidak Putus Lagi

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Seorang bocah penjual tahu bulat di Tasikmalaya kini mendapat jaminan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum agar dia tidak berhenti sekolah. Wagub Jabar yang dikenal dengan sapaan Uu ini mendatangi bocah penjual tahu bulat di Tasikmalaya, usai video viral merekam Aria bercerita tentang harus berhenti sekolah dan menjadi tulang punggung keluarga. Dalam kunjungan ke rumah Aria yang berlokasi di Kampung Mekarsari, Desa Mangunjaya, Rajapolah, Tasikmalaya, Wagub Jabar tersebut memberikan jaminan pendidikan terhadap bocah penjual tahu bulat tersebut. Sebelumnya diketahui, rekaman Aria diwawancarai oleh salah seorang warga terkait aktivitas kesehariannya. Unggahan ini pun lantas viral, salah satu pengunggahnya adalah akun Instagram @enjoytasik, pada Rabu (18/7) silam. Ketika ditanyakan terkait alasannya menjual tahu bulat, bocah yang bernama lengkap Aria Naizah Syahputra mengaku harus menjadi tulang punggung keluarga. Dia pun sesekali mengusap air matanya dan sesekali sesenggukan ketika ditanyakan warga. Hasil penjualan tahu bulat itu akan dibelikan obat-obatan untuk ibunya yang menderita gagal ginjal. Tidak hanya itu saja, bocah yang seharusnya duduk di bangku SMP ini juga harus membiayai adik perempuannya yang tengah duduk di bangku kelas III SD. Video rekaman ini pun mengandung bawang, banyak netizen di dunia maya merasa prihatin tatkala mendengarkan kisah Aria. "Semoga digampangkan rezekinya dan sehat selalu dek," tutur akun dadanmawardana99. Netizen lain juga ikut nimbrung, mereka salut dengan tindakan berani Aria yang harus mengorbankan pendidikannya demi menjadi tulang punggung keluarga. Mereka juga meminta pihak pemerintah setempat agar memberikan bantuan dan beasiswa terhadap bocah penjual tahu bulat ini. "HEBAT KAMU DEKπŸ‘πŸ‘πŸ‘ JANGAN MENANGIS DEK, seharusnya kamu bangga, disaat anak-anak lain kerjanya nyusahin orang tua dengan menodong minta kuota untuk main game online, kamu anak yang dirindukan semua orang tua, anak yang tidak manja. Hebat !!! Seharusnya pemerintah memberikan beasiswa sekolah gratis sampai kuliah untukmu dek," tulis akun verawatisuyitno. Ketika viral di media sosial, video ini rupanya terdengar langsung oleh pihak pemerintah. Wakil Gubernur yang akrab disapa Uu pun langsung terjun ke kediaman Aria, pada Kamis (27/7) kemarin. "Hal ini sebagai bentuk responsif pemerintah datang kepada masyarakat yang memang butuh perhatian," ucapnya dalam siaran pers, pada Jumat (28/7). Tatkala sampai di rumah Aria, dia mendengar langsung tentang kisah pilu bocah ini. Bapak kandungnya meninggalkan keluarga Aria, tatkala istrinya yang bernama Susan mengidap gagal ginjal. Meski biaya cuci darah sudah mendapatkan bantuan dari BPJS, obat yang akan dikonsumsi Susan tidak terkandung dalam jaminan tersebut. Oleh sebab itu, Aria memutuskan tekad untuk mencari uang. "Emaknya sakit, ia juga punya adik dan emaknya harus berobat. Dia mungkin berpikir bagaimana caranya bangkit untuk mencari uang karena berobat butuh uang hingga dia memutuskan berhenti sekolah," tutur Uu. Tidak datang dengan tangan kosong, Uu Ruzhanul Ulum menegaskan bahwa biaya pendidikan Aria akan ditanggung oleh pemerintah. Kini, bocah penjual tahu bulat tersebut tengah dirajuk oleh pihak kecamatan dan desa agar mau kembali masuk sekolah di kelas VI SD. "Pak Camat, Pak Kepala Desa (kades) sudah membujuk (Aria untuk melanjutkan sekolah) dan sekarang Aria sudah sekolah lagi di kelas VI. Dia ingin jadi tentara, itu (cita-cita) bagus," imbuh Uu. Terlebih lagi, pihak Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga turut memberikan saluran program dan bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga Aria. "Mudah- mudahan ini semua memudahkan Aria untuk dapat terus belajar dan sekolah serta ekonominya terbantu," jelas Uu. Dengan begitu, bocah penjual tahu bulat di Tasikmalaya ini tidak perlu lagi khawatir terkait biaya pendidikannya lagi. (Dzikrullah) ***

Leave a comment