Bappebti Targetkan 10 Persen CPO dari Kalbar Bisa Diperdagangkan melalui Bursa ICDX

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko, menargetkan 10 persen CPO dari Kalbar dapat diperdagangkan melalui bursa Indonesia Commodity and Derivatives Exchange atau ICDX.

ICDX sendiri ditunjuk oleh Kementerian Perdagangan sebagai penyelenggara Bursa CPO Indonesia. Bursa ini menyediakan platform untuk perdagangan kontrak berjangka dan opsi berjangka, termasuk kontrak berjangka kelapa sawit.

ICDX memainkan peran penting dalam menyediakan sarana bagi para pelaku pasar untuk berpartisipasi dalam perdagangan komoditas, seperti kelapa sawit, dengan cara yang terstruktur.

Perdagangan berjangka dapat membantu para produsen, pedagang, dan pembeli melindungi diri dari fluktuasi harga yang mungkin terjadi di pasar.

Didid mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialiasi tentang Bursa CPO Indonesia yang akan dikendalikan ICDX.

"Kita sudah laksanakan sosialisasi di beberapa wilayah di Jakarta. Tapi untuk luar daerah, seperti Kalimantan Barat baru pertama kita lakukan," ujar Didid, Rabu (22/11/2023).

Menurutnya, sosialisasi Bursa CPO mulai digencarkan untuk mengajak seluruh pengusaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia agar bisa masuk ke Bursa ICDX, termasuk Kalbar.

"Kita ingin menegakkan marwah CPO Indonesia, karena belum punya bursa CPO yang mampu menghasilkan price reference sendiri," ujarnya. 

Ia menambahkan, target Bursa ICDX adalah untuk melakukan stabilisasi harga CPO, dan stabilitas TBS di tingkat petaninya.

Sementara itu Deputy Head Managing Director of CPO, Yohanes F Silaen menyebutkan saat ini sebanyak 132 PT atau pelaku minyak kelapa sawit dan 42 yang secara langsung di datangi telah bergabung dalam bursa ICDX.

"Di Kalimantan Barat sekitar 130 PT juga hadir hari ini, dan kami berharap dengan komoditas yang ada di sini begitu banyak tentu harus bergabung dalam bursa ICDX," ujarnya. (ayu)***

Leave a comment