Proyek Senyum dari Jerman Lakukan Pemeriksaan Mata Gratis

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Bekerja sama dengan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Kota Pontianak.

Proyek Senyum Cemerlang (PSC) atau Projekt Strahlendes Lächeln e.V., yakni sebuah Non Government Organization (NGO) yang berkedudukan di Leipzig, Jerman menggelar pemeriksaan mata gratis.

Pemeriksaan dilakukan bagi 10 anak Panti Asuhan Nur Fauzi.

Kegiatan bakti sosial ini merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh PSC selain pemeriksaan gigi yang menjadi program utamanya.

Pemeriksaan mata gratis langsung ditangani Kepala BKMM Kota Pontianak dr Wirawan Adikusuma bersama staf RO BKMM Hari Wibowo di BKMM Kota Pontianak Jalan Prof Dr Hamka Kecamatan Pontianak Kota.

dr Wirawan mengatakan, pemeriksaan mata gratis ini sebagai bentuk kepedulian para tim dokter mata kepada anak-anak panti asuhan sebagai generasi penerus bangsa.

Ia juga mendukung PSC yang peduli terhadap kesehatan mata anak-anak yatim piatu ini.

“Penghargaan yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada PSC dari Jerman atas perhatian yang diberikan untuk kesehatan mata masyarakat Kota Pontianak, terutama bagi adik-adik panti asuhan yang membutuhkan," ujarnya usai melakukan pemeriksaan mata di BKMM.

Pemeriksaan mata ini, lanjutnya lagi, sangat penting untuk memastikan penglihatan anak-anak panti asuhan tidak ada yang mengalami gangguan.

Terlebih mata merupakan panca indera yang sangat penting dalam menunjang segala aktivitas.

"Deteksi kesehatan mata menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan karena organ tubuh ini salah satu yang sangat penting dan harus dipastikan berfungsi dengan baik," ungkapnya.

Terpisah, Esie Hanstein, Anggota Pendiri dan Staf Ahli PSC menjelaskan, proyek yang digulirkan ini menyasar di tiga kota, yakni Makassar, Enrekang dan Pontianak.

Di Pontianak, selain bekerja sama dengan dokter gigi untuk pemeriksaan gigi, pihaknya juga berkolaborasi dengan BKMM Kota Pontianak untuk pemeriksaan mata gratis.

"Tujuannya untuk memastikan indera penglihatan mereka tidak mengalami gangguan lewat pemeriksaan mata," terangnya yang saat ini berada di Jerman sebagai Dosen Sastra Indonesia yang mengajar di dua universitas di sana.

Pada kesempatan kali ini, lanjutnya lagi, pihaknya memfasilitasi 10 orang anak-anak Panti Asuhan Nur Fauzi untuk dilakukan pemeriksaan mata.

Dari 10 anak tersebut, enam di antaranya adalah mereka yang telah mendapat bantuan kacamata gratis dari program PSC.

“Jadi meskipun mereka telah mendapatkan kacamata, mata mereka juga diperiksa ulang untuk memastikan kesehatannya,” tutur Esie.

Dia menambahkan, gagasan proyek ini digulirkan demi membantu anak-anak yatim piatu yang ada di tiga kota, yakni Makassar, Enrekang dan Pontianak.

PSC merupakan kegiatan berbasis kemanusiaan yang digagas oleh NGO non profit.

Pihaknya juga menggandeng dokter-dokter gigi di Kota Pontianak yang benar-benar mempunyai tujuan mengabdikan profesi mereka dalam menjaga dan merawat kesehatan gigi anak-anak.

Dalam perjalanannya, program ini ternyata juga mendapat dukungan dari dokter mata yang ingin berkontribusi untuk membantu anak-anak yatim piatu.

"Kami juga sangat senang jika proyek ini mendapatkan dukungan, tidak hanya dari para dokter gigi tetapi juga dokter mata di Kota Pontianak sehingga proyek ini bisa dilanjutkan kembali karena konsep dari proyek ini adalah proyek berkelanjutan dan bersifat sosial," tutur Esie yang juga selaku Duta The Seventeen Global Goals Project dan penyanyi lagu berjudul Dunia Dalam Bahaya (The Indonesian Jungle Jam). ***

Leave a comment