Petani Sawit Resah, Loading Ramp Ilegal Menjamur di Sambas Timbulkan Distorsi Harga TBS

3 Maret 2024 09:28 WIB
Ilustrasi
SAMBAS, insidepontianak.com -Petani sawit di Kabupaten Sambas resah dengan menjamurnya loading ramp ilegal. Pasalnya, operasional loading ramp ilegal tersebut menimbulkan distorsi harga Tandan Buah Segar (TBS). Satu diantara petani sawit mandiri di Kabupaten Sambas, Mulyadi mengatakan, operasional loading ramp ilegal menyebabkan munculnya kompetisi harga. "Mau tidak mau, saya sebagai petani harus menjual kepada pengepul yang berani mengambil harga tinggi. Padahal setinggi-tingginya harga pengepul itu, pasti lebih rendah dari pabrik," katanya. Operasional loading ramp ilegal juga kerap membuat masalah di kalangan petani sawit. Misalnya kata Mulyadi, ada pengepul yang tidak pilih-pilih buah, dari mana dan siapa yang menjual selalu diambil. "Maaf-maaf kata, buah curian pun dibeli, karena konsep mereka yang penting cuan. Mereka menampung buah sebanyak-banyaknya untuk memenuhi truk, kalau sudah penuh barulah diantar ke pabrik," katanya. Mulyadi meminta Pemerintah Kabupaten Sambas melalui dinas terkait menindak tegas loading ramp ilegal yang ada. Sebab, tidak hanya merugikan petani sawit mandiri tapi juga pengusaha sawit. "Pemerintah sudah menetapkan harga buah sawit per kilogram berapa. Oleh karena adanya loading ramp ilegal ini, harga yang ditetapkan pemerintah tidak diikuti, suka-suka mereka saja mau ambil buah berapa," katanya. Menurut Mulyadi, pemerintah harus melakukan kontrol ke lokasi-lokasi loading ramp yang ada, harga TBS harus sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah, supaya tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. (Yak)

Leave a comment