Terungkap! 3 Fakta Menarik tentang Kerokan yang Wajib Kalian Ketahui: Durasi Efek yang Mengejutkan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MARTAPURA, insidepontianak.com - Inilah 3 fakta menarik tentang kerokan yang wajib kalian ketahui. 3 fakta menarik tentang kerokan yang ada di sini dijamin bakal bikin kalian yang masih kerokan geleng-geleng. Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 fakta menarik tentang kerokan yang wajib Anda ketahui. Pastikan kalian baca keseluruhan artikel untuk memahami fakta-fakta yang akan mimin jabarkan. 3 fakta kerokan yang wajib kalian ketahui dilansir dari postingan Instagram @sehatyuks.id pada tanggal 12 November 2022. Kerokan adalah salah satu praktik tradisional yang dilakukan di beberapa budaya di dunia. Praktik ini melibatkan penggosokan kulit dengan menggunakan benda tumpul seperti koin atau uang logam kecil untuk menghasilkan gesekan pada permukaan kulit. 1. Warna Merah Berasal Dari Pendarahan Warna merah pada kulit setelah kerokan berhubungan dengan pendarahan. Banyak orang yang mengira bahwa warna merah tersebut adalah tanda bahwa "racun" atau "angin dalam tubuh" telah dikeluarkan melalui proses kerokan. Namun, sebenarnya, warna merah tersebut disebabkan oleh pendarahan kecil di bawah kulit. Saat dilakukan kerokan, kulit teriritasi dan pembuluh darah di bawah permukaan kulit dapat pecah, menyebabkan perdarahan kecil. Hal ini menghasilkan warna merah yang terlihat setelah kerokan. 2. Efeknya Hanya Bertahan Sehari Efek dari kerokan umumnya hanya bertahan selama sehari. Setelah kerokan dilakukan, mungkin kalian akan merasakan sensasi hangat atau sedikit nyeri di area yang digosok. Namun, efek ini biasanya hanya sementara dan akan mereda dalam waktu 24 jam. Beberapa orang mungkin juga melaporkan perasaan rileks atau peredaran darah yang meningkat setelah kerokan. Meskipun begitu, penting untuk dicatat bahwa efektivitas kerokan dalam mengobati penyakit atau gejala tertentu masih menjadi perdebatan di kalangan profesional medis. 3. Berisiko Membuat Pembuluh Darah Pecah Kerokan berisiko membuat pembuluh darah pecah. Kegiatan kerokan yang dilakukan dengan terlalu keras atau tidak hati-hati dapat menyebabkan pembuluh darah pecah di bawah kulit. Ini bisa mengakibatkan pembentukan memar, hematoma, atau bintik-bintik merah pada kulit. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan kerokan dengan lembut dan tidak terlalu keras. Jika ada rasa nyeri yang berlebihan atau efek samping yang tidak diinginkan, sebaiknya segera hentikan praktik kerokan dan berkonsultasi dengan profesional medis. Meskipun kerokan merupakan praktik yang populer dalam beberapa budaya dan dianggap oleh sebagian orang sebagai cara alternatif untuk mengatasi masalah kesehatan, perlu diingat bahwa efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah. Praktik ini juga dapat menimbulkan risiko cedera jika dilakukan dengan tidak benar. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang terlatih sebelum mencoba metode pengobatan apa pun, termasuk kerokan. Meskipun kerokan memiliki nilai budaya dan dapat memberikan sensasi relaksasi, penting untuk diingat bahwa efektivitasnya masih menjadi perdebatan di kalangan profesional medis. Konsultasikan dengan profesional medis sebelum mencoba metode pengobatan apa pun untuk memastikan keselamatan dan keefektifannya. (Fildzah). ***

Leave a comment