Kapasitas Empat Tower BTS di Kayong Utara Tahun 2022 Cuma 2 MBps, Dampak Korupsi Menkominfo?

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KAYONG UTARA, insidepontianak.com -Tower Base Transceiver Station (BTS) 4G di Kabupaten Kayong Utara tak berjalan maksimal. BTS yang dibangun pada tahun 2022 ini nyatanya memiliki kapasitas kecepatan internet sangat kecil dan hanya mampu digunakan 15 user. Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) melalui Kabid Penyelenggaraan Pemerintah Berbasis Elektronik Sya'Ban saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa tower BTS tersebut merupakan Program dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), yang berada di bawah naungan Kementerian Kominfo. "Bakti itu di pimpin direktur utama yang bertanggung jawab langsung kepada kementrian Kominfo, Bakti ada 4 program besar yaitu program BTS, program akses internet, Palapa Rings dan Satelit Multifungsi," terang Sya'ban, Rabu (24/5/2023). Diakuinya, dari beberapa program yang diluncurkan oleh Bakti tersebut, Kabupaten Kayong Utara mendapatkan dua program, yaitu program BTS dan akses internet. "Untuk tahun 2022 Kayong Utara mendapatkan 4 (titik) pembangunan Tower BTS. lokasinya di Kemboja, Batu Malang, Tanjung Nibung dan Pulau Meledang kemudian selesai pembangunannya di akhir tahun kemarin (2022)," terangnya. Menurut Sya'ban, untuk kabupaten Kayong Utara sendiri, bukan cuma dapat 4 tower BTS saja, sebelumnya juga sudah pernah dapat dan totalnya ada 6 titik lokasi pembangunan, 3 titik di tahun 2010 di Tanjung Hulu Padang, Betok, dan Pelapis. Sedangkan di tahun 2018 kembali dapat 3 titik pembangunan Tower BTS yaitu di Pelapis (dekat kantor desa), Sungai Sepeti dan Durian Sebatang. Dari 10 tower yang terpasang dari 2010 sampai 2022, diakui Sya'ban, 4 tower BTS 4G Bakti yang rampung pembangunan di akhir 2022 lalu tersebut berbeda kapasitas dengan 6 tower yang dibangun sebelumnya, yaitu BTS 2010 dan 2018. "Pembangunan 4 titik tower BTS 4G Bakti yang terakhir rampung di tahun 2022 kemarin, agak sedikit berbeda dari 6 tower sebelumya, maksudnya berbeda adalah 6 tower sebelumnya itu selain dilengkapi teknologi 4G juga di barengi teknologi 2G (4G untuk akses internet, 2G untuk telpon biasa dan SMS biasa)," terang Sya'ban. "Akan tetapi program BTS yang terbaru kemarin 4 titik itu, hanya dilengkapi 4G saja, hanya untuk akses internet saja, berbedanya lagi selain hanya cuma dilengkapi teknologi 4G ditambah kapasitas bandwidth nya kecil hanya kapasitas internet 2 Mbps (normalnya untuk 10-15 user saja)," tuturnya. Kemudian, terkait beberapa keluh kesah masyarakat mengenai Keberadaan Tower BTS dengan kapasitas bandwidth yang rendah tersebut pihaknya sudah menyurati pihak Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). "Faktanya masyarakat pengguna tower BTS itu sangat ramai, sehingga menyebabkan sangat lelet, jangankan untuk video call, voice call, untuk kirim teks (tulisan /ketikan)WhatsApp saja delaynya sangat tinggi, yang pastinya dengan kondisi kapasitas bandwidth segitu (2 Mbps) tentu tidak memenuhi kebutuhan masyarakat secara normal," tungkas Sya'ban "Terkait hal itu, Pemda Kabupaten Kayong Utara melalui Diskominfo tidak tutup mata, artinya Kominfo sudah melakukan beberapa upaya mencari solusi atas masalah (jaringan yang lelet) tersebut, seperti surat sudah kita layangkan, penyampaian dan melakukan pertemuan dengan pejabat Bakti juga sudah," tutupnya. (Fauzi)

Leave a comment