Halua, Kuliner Khas Melayu Deli di Medan: Manisan Segala Bahan Makanan; Dari Cabai hingga Kulit Semangka

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Melayu Deli dan Melayu secara umum memiliki kuliner khas yang unik, namanya halua. Makanan berupa manisan ini jamak didagangkan di Medan. Ditengarai, kehadiran manisan jambu Bangkok dan manisan sebagai kuliner khas Medan terinspirasi halua ini. Setidaknya, zaman dulu menu ini adalah makanan adalan Kesultanan Melayu Deli. Ya, selain jadi makanan para sultan dan keluarga, halua biasanya menjadi menu andalan saat Lebaran. Tidak hanya Melayu Deli di Medan, Melayu Langkat juga menyebut manisan ini sebagai kuliner khas. Dikatakan unik karena halua adalah manisan yang berasal dari sekian banyak jenih bahan, bahkan tidak terbayangkan. Sebut saja manisan cabai dan kulit semangka. Namun jangan ragu, takut pada rasa cabai yang pedas atau kulit semangka yang berasa pahit, semua manisan ini berasa manis dan segar. Bahan-bahan diolah sedemikian rupa dengan resep yang dijaga turun-menurun. Selain dua bahan itu, masih ada puluhan bahan lain yang dijadikan manisan. Di antaranya adalah pare, pala, batang daun pepaya, bunga pepaya, labu siam, pepaya, wortel, kundur, jeruk kesturi, nanas, tomat, asam glugur, kolang-kaling, buah renda merah dan putih, dan masih banyak lagi. Mengutip www.pemkomedan.go.id, Kamis (1/6/2023), ada satu warung halua ynag cukup ternama. Nama kedai atau warung itu adalah Pondok Halua Delima. Pondok Halua Delima ini berdiri sejak tahun 2001, berawal dari sebuah usaha kecil rumahan yang membuat manisan khas Melayu Deli. Pelaku sekaligus pemiliknya bernama Ima dan memiliki darah asli Melayu Deli. Artinya, sudah sejak lahir dia akrab dengan makanan khas tersebut. Pondok Halua Delima ini terdapat di Jalan Flamboyan Raya, Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan. Pondok Halua Delima ini cenderung tidak memiliki kompetitor dan bisa dikatakan satu-satunya tujuan para turis lokal maupun turis luar. Ya, halua adalah kuliner yang mulai langka, ini karena semakin sedikitnya orang Melayu Deli yang dapat membuat manisan khas tersebut. Nyatanya, Pondok Halua Delima telah memiliki jangkauan pasar yang cukup luas, telah menembus pasar nasional dan internasional, sebut saja Singapura, Malaysia, Korea, dan Jepang. Bahkan konsumen lokal pun tidak mau ketinggalan, mereka khusus datang untuk memesan rangkaian Halua Delima untuk acara perkawinan di luar kota atau sekedar untuk hidangan saat lebaran tiba. Diberi nama Pondok Halua Delima karena halua berarti manisan dan Delima adalah akronim dari Deli Khah Kak Ima. Dalam penjual produknya, puluhan jenis manisan itu, Ima jual berdasarkan berat. Harga manisan per ons dijual dari Rp8.000 hingga Rp30.000. Selain dijual secara per ons atau per kilo, Pondok Halua Delima juga menjual dalam bentuk kemasan vakum yang sudah berisi beraneka ragam manisan dengan berat bersih sekitar 500 gram, dijual seharga 30.000 rupiah. Ada juga dalam kemasan toples yang dijual seharga 60.000 rupiah per toples. Itulah informasi soal halua, menu kuliner khas Melayu. Di Medan yang merupakan wilayah Melayu, Kesultanan Deli, makanan ini masih didagangkan. Dan, masih terus lestari. Jadi, silakan coba dan rasakan langsung. (Adelina) [16.25, 1/6/2023] Cc Adel: Kuliner Khas Melayu Deli di Medan Bernama Halua merupakan manisan yang diolah dari segala bahan makanan, mulai cabai hingga kulit semangka. (Foto: Instagram @haluadelima)

Leave a comment