Fakta Menarik Soal Sigura-gura, PLTA Bawa Tanah Pertama di Indonesia: Milik Inalum, Manfaatkan Air Danau Toba

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Indonesia memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bawah tanah pertama, yakni PLTA Sigura-gura. PLTA ini milik PT Inalum dan memanfaatkan air Danau Toba. PT Inalum adalah akronim dari Indonesia Asahan Aluminium. Artinya, dasar keberadaan PLTA Sigura-gura dengan memanfaatkan air Danau Toba demi pengelolaan aluminium. Dengan kata lain, debit air melimpah di Danau Toba yang berhilir di Sungai Asahan kemudian dimanfaatkan Inalum untuk menghasilkan listrik dengan membangun PLTA Sigura-gura. Mengutip energibaik.id, Sabtu (15/7/2023), secara administrasi PLTA Sigura-gura berada di Desa Paritohan, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara. Inalum memang memerlukan energi listrik untuk membuat berbagai produk yang berbahan dasar aluminium. Perusahaan ini butuh daya listrik sebesar 14 megawatt/jam. Nah, pemenuhan energi listrik ini dilakukan dengan memanfaatkan aliran Sungai Asahan yang terhubung dengan Danau Toba. PLTA dibangun demi keperluan produksi di Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara. Keberadaan PLTA Sigura-gura sudah ada sejak puluhan tahun lalu, lebih tepatnya dibangun pada 9 Juni 1978. Presiden Soeharto meresmikan pembangunannya secara langsung pada saat itu. Dulunya, PLTA Sigura-gura akan dibangun bersama dengan Rusia, namun tidak berhasil. Dilanjut dengan Belanda dan belum juga berhasil. Hingga akhirnya sebuah perusahaan dari Jepang bernama Nippon Koei menyatakan kelayakannya atas pembangunan tersebut. Derasnya debit air pada 1972 membuat pemerintah semakin yakin atas pembangunan PLTA Sigura-gura. Selain berada di bawah tanah, keunikan dari PLTA ini adalah memanfaatkan aliran air Danau Toba. Hal ini menjadikan PLTA Sigura-gura spesial atau berbeda dari yang lain. Terdapat generator dan empat turbin yang berputar untuk memproduksi listrik di PLTA tersebut. Turbinnya digerakkan oleh aliran Danau Toba yang dibendung oleh Bendungan Sigura-gura. Keberadaan bendungan tentunya berfungsi untuk menjamin ketersediaan volume air dan besarnya energi air yang diperlukan bagi pembangkit tenaga listrik di PLTA Sigura-gura. Bagi pengunjung yang ingin memasuki stasiun PLTA Sigura-gura, harus melewati sebuah terowongan. Terowongan ini memiliki panjang kurang lebih satu kilometer, dibangun pada 1979 dan selesai pada 1982. Nah, berikut fakta menarik PLTA Sigura-gura, PLTA bawah tanah pertama di Indonesia yang sempat menjadi gambar di uang kertas pecahan seratus rupiah: 1. Beroperasi Sejak 1983 PLTA Sigura-gura ini dibangun pada 9 Juni 1978. Pembangunan memakan waktu 5 tahun dan akhirnya bisa beroperasi pada 7 Juni 1983. 2. PLTA Bawah Tanah Pertama PLTA ini ternyata merupakan PLTA pertama di Indonesia yang dibangun di bawah tanah. Tak tanggung-tanggung, PLTA ini berada di 200 meter di bawah permukaan tanah. 3. Air Danau Toba PLTA ini bekerja dengan memanfaatkan aliran air dari Danau Toba. Ada generator dan empat turbin yang berputar untuk memproduksi listrik di PLTA ini. Total kapasitas pembangkitan energi listrik dalam kondisi maksimal sebesar 286 megawatt. 4. Bendungan Sigura-gura Bendungan ini berfungsi untuk menjamin ketersediaan volume air dan besarnya energi air yang diperlukan bagi pembangkit tenaga listrik di PLTA Sigura-gura. Bendungan ini adalah yang terbesar kedua di Indonesia. Dibangun mulai Mei 1978 dan selesai pada Desember 1981, berada di Desa Simorea, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba. 5. Ada Tiga Bendungan Butuh waktu kurang lebih 4 tahun, yakni tahun 1977 untuk merampungkan proses konstruksinya. Barulah setahun setelah pengerjaan Bendungan Sigura-gura, bendungan ini digunakan secara komersial. Bendungan setinggi 48 meter ini merupakan salah satu dari tiga bendungan yang dimiliki PT Inalum. Dua yang lain adalah Bendungan Pengatur di Desa Siruar dengan ketinggian 39 meter dan Bendungan Penadah Air Tangga. 6. Disalurkan ke Kuala Tanjung Energi listrik yang dibangkitkan oleh PLTA Sigura-gura disalurkan ke Kuala Tanjung. Penyaluran dilakukan menggunakan saluran transmisi dengan panjang 120 kilometer. Jumlah menara yang digunakan untuk penyaluran adalah 271 buah. Demikianlah soal PLTA Sigura-gura yang berada di Kabupaten Toba. Pembangkit listrik yang memanfaatkan air Danau Toba yang berhilir ke Selat Malaka melalui Sungai Asahan. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment