Sekda Kalbar Sampaikan Rancangan KUA-PPAS APBD 2024 ke DPRD

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, menyampaikan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Anggaran Sementara atau KUA-PPAS APBD Kalbar Tahun Anggaran 2024 ke DPRD Kalbar. Adapun rencana pendapatan dan pembiayaan daerah yang ditargetkan mencapai Rp6,2 triliun lebih. Rapat paripurna penyampaian rancangan KUA-PPAS ABPD Kalbar Tahun Anggaran 2024 ini dipimpin Ketua DPRD Kalbar, M Kebing L dan dihadiri Wakil Ketua DPRD Kalbar, Yuliana, Prabasa Anantatur dan Syarif Amin Muhammad, serta para anggota dewan lainnya. Sekda Kalbar, Harisson mengatakan, tujuan penyusunan KUA-PPAS untuk merumuskan kebijakan terkait target pengeluaran dan pendapatan. "Baik pendapatan asli daerah, transfer dan lain lain, serta merumuskan arah kebijakan," kata Harisson dalam sidang paripurna, Kamis (20/7/2023). Harisson mengatakan target pertumbuhan ekonomi 2024 ditargetkan sebesar 5,82 persen. Sementara Indeks Pembangunan Manusia atau IPM ditargetkan sebesar 70, 98 persen. "Target tingkat pengurang terbuka 4,32 persen. Angka kemiskinan 5,00 sampai 5,30 persen," katanya. Adapun rencana pendapatan dan pembiayaan daerah tahun anggaran 2024 dengan total APBD ditargetkan Rp6,2 triliun. Sementara target pendapatan daerah sebesar Rp6,1 triliun lebih. Adapun rincian pendapatan bersumber PAD yang ditargetkan 3,1 triliun lebih dengan sumber PAD dari pajak daerah 2,7 triliun lebih. Sementara retribusi daerah ditargetkan Rp10 miliar lebih, pengelolaan kekayaan daerah Rp122 miliar lebih, pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp133 miliar lebih, serta  pendapatan transfer pusat Rp2,9 triliun lebih. "Sedangkan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp2 miliar lebih," lanjutnya. Sementara itu, alokasi belanja ditargetkan Rp6,2 triliun lebih. Terdiri dari belanja operasi sebesar Rp3,8 triliun, belanja pegawai Rp1,8 triliun, belanja barang dan jasa Rp1,5 triliun dan hibah Rp438 miliar. Sementara untuk belanja bantuan sosial Rp18 juta, belanja modal Rp1,2 triliun, belanja modal gedung dan bangunan Rp355 miliar, belanja modal jalan, jaringan dan irigasi sebesar Rp437 miliar. "Belanja modal aset tetap lainnya Rp18 miliar, belanja modal aset lainya Rp2,2miliar, belanja tak terduga Rp30 miliar dan belanja transfer Rp1,3 triliun," pungkasnya. (Andi)***

Leave a comment