Diduga Kena Hipnotis, Marina Warga Ketapang Kehilangan Uang dan Perhiasan Senilai Ratusan Juta

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KETAPANG, insidepontianak.com - Komplotan pelaku tindak kejahatan dengan modus hipnotis kembali meresahkan masyarakat Ketapang. Kejahatan ini dialami Marina Makmu. Ibu rumah tangga warga jalan Merdeka, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan ini diduga menjadi korban hipnotis dan mengalami kerugian ratusan juta. Peristiwa tersebut dialami perempuan 70 tahun itu pada minggu (23/7/2023). Menurut Marina, saat itu dia sedang berbelanja di Pasar Ratu Melati, tak jauh dari kediamannya. Lalu, ia dihampiri oleh seorang perempuan muda mengaku bernama Angel. Perempuan itu kemudian bertanya tempat yang menjual daun sirih merah kepadanya. "Perempuan ini badan agak kurus. Dia tanya saya di mana ada jual sirih merah, saya tunjukkan tetapi orangnya meminta yang tanam di pot, saya bilang tidak tahu. Tiba - tiba saat kami berbicara datanglah satu orang perempuan memberitahu tempat yang menjual sirih merah," cerita Marina,  Selasa (25/7/2023). Perempuan yang baru datang itu kemudian mengajaknya, dan perempuan yang mengaku bernama Angel itu pergi ke rumah orang yang menjual sirih merah yang disebutkan perempuan yang baru datang tersebut. Marina mengaku sempat menolak. Namun ia terus dipaksa. Alasannya, si penjual sirih merah ini merupakan tokoh spritual yang sakti. "Dekat saja tempatnya kata perempuan itu. Kemudian saya bersama dua orang itu keluar dari pasar dan dijemput sama mobil hitam oleh seorang laki - laki yang mengaku sebagai sopir mereka," ucapnya. Pada saat di dalam mobil itulah, para pelaku mulai melancarkan aksi hipnotisnya dengan terus menerus mencuci pikirannya melalui cerita-cerita mistis. Satu di antara pelaku yang masih diingat Marina, mengaku terkena musibah, sebab akibat suatu hal sehingga harus menyediakan beras, uang dan emas yang dibungkus dalam kantong untuk kemudian didoakan oleh seorang dukun. " Kemudian saya diturunkan di persimpangan.  Dengan kondisi yang masih terhipnotis saya pulang rumah untuk mengambil uang dan perhiasan emas,” katanya. “Kemudian sekitar jam 9 pagi  saya yang sebelumnya di suruh menunggu di dekat Taman Merdeka dijemput oleh mereka. Kemudian saya menyerahkan uang 26 juta dan perhiasan emas kepada perempuan itu tanpa sada," sambung Marina. Setelah menyerahkan bungkusan berisi barang berharganya untuk didoakan, beberapa saat kemudian para pelaku mengembalikan bungkusan itu kepada Mariana. Ia menyebut kalau perempuan itu berpesan bungkusan itu boleh dibuka satu minggu kemudian. Setelah menerima itum, Marina kemudian diturunkan di Jalan MT Haryono. "Saya baru sadar besoknya, saat itu ada kerabat saya datang ke rumah bercerita kalau ada warga di Jalan Merpati yang menjadi korban hipnotis. Saya pun langsung teringat dengan bungkusan yang diberikan mereka di lemari. Kemudian saya ambil dan buka ternyata isinya sudah berubah menjadi garam dan sebungkus mie instan. Saya pun baru sadar kalau telah menjadi korban hipnotis," katanya. Mariana menyebutkan, akibat kejadian itu ia mengalami kerugian ratusan juta, terdiri dari uang cash dan perhiasan emas. Peristiwa ini pun telah ia laporkan ke Polres Ketapang. "Saya berharap agar para pelaku segera tertangkap oleh polisi," harapnya. Hingga berita ini diturunkan, Insidepontianak.com masih berupaya mengkonfirmasi Polres Ketapang.***

Leave a comment