Cegah KBGO Makin Masif, FJPI Gelar Workshop untuk Penguatan Peran Jurnalis Perempuan di Ranah Peliputan dan Online

28 April 2024 04:35 WIB
Ketua Umum FJPI Uni Lubis saat membahas persoalan KBGO Sabtu (27/4/2024)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Kekerasan Berbasis Gender Onlie atau KBGO semakin marak terjadi di Indonesia yang menimpa berbagai kalangan dan profesi, tak terkecuali  jurnalis perempuan di ranah peliputan, baik offline maupun online.

Karena itu, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia atau FJPI Kalimantan Barat menggelar kegiatan workshop KBGO untuk bersama menolak kekerasan apapun.

Kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta jurnalis perempuan se-Kalbar yang berlangsung di Hotel Harris, Kota Pontianak, Sabtu (27/4/2024).

Tak hanya workshop saja, FJPI Kalbar juga menggelar pameran foto perempuan dari berbagai perspekif dan sudut pandang.

Ketua Umum FJPI Uni Lubis mengatakan, penyebab terjadinya KBGO umumnya banyak faktor, umumnya karena adanya relasi kuasa yang menjadi pemicu banyaknya kekerasan atau pelecehan perempuan.

"Ranah online, perwujudan sehari-hari seperti cat calling makin masif, dan terus meluas," kata Uni Lubis.

Saat ini kondisi jurnalis perempuan di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Sebab, banyak sekali jurnalis perempuan yang mengalami pelecehan baik di kantor maupun saat liputan.

"Aspeknya kelihatan, di mana angka pelecehan selalu meningkat," ujarnya.

Menurutnya, pelaporan terkait hal ini masih seperti teori gunung es. Sebab, masih banyak kasus kekerasan dan pelecehan kepada perempuan tak dilaporkan.

Disamping itu, dengan adanya basis teknologi, banyak pelaku melakukan modus-modus KBGO dengan memanfaatkan media sosial, seperti Whatsapp dan Instagram.

"KBGO banyak menyasar kepada hal privasi yang kita share di media sosial, sehingga membuat kita tidak aman," ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa kegiatan yang dibagikan pada media sosial membuat tindak kejahatan akan lebih mudah terjadi. Karena, Indonesia merupakan negara yang rentan terjadinya pencurian data atau dihack.

"Data kita rentan diperjualbelikan. Bedakan akun publik dan akun pribadi," pungkasnya.

Kegiatan ini akan merangkum banyak pengalaman dan cerita jurnalis perempuan seputar persoalan KGBO ini.

Dengan harapan, timbul kesadaran dan memiliki kekuatan kolektif ketika mengalami atau menangani peliputan soal ini. (Greg)


Penulis : Gregorius
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment