Akibat Penambangan Emas, Warga di Tepian Sungai Kapuas Keluhkan Air Keruh

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SANGGAU, insidepontianak.com - PT Satria Pratama Mandiri (SPM) mulai melakukan operasi penambangan emas di Sungai Kapuas, di Desa Inggis, Kecamatan Mukok, Senin (31/7/2023). Akibat beroperasinya puluhan lanting jeck di aliran sungai Kapuas itu, kondisi air di sungai Kapuas kembali keruh. Padahal saat ini, kondisi sungai mengalami pendangkalan akibat musim kemarau, sehingga warga yang menggantungkan hidupnya untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK) dengan air sungai kapuas terganggu. "Kalau kita melihat kondisi sungai saat ini sudah sangat keruh, tidak bisa lagi digunakan karena tercemar oleh aktifitas penambangan emas di tengah sungai," kata seorang warga yang tinggal di tepi sungai Kapuas, Rajali, Selasa (1/8/2023). Meski dirinya belum mengetahui izin beroperasinya puluhan lanting jeck tersebut, karena belum pernah disosialisasikan, Rajali meminta agar aktifitas pertambangan emas di sungai dihentikan karena mencemari sungai. "Izinya pun kami warga di pesisir sungai ini belum tahu dan pernah lihat. Tapi terlepas dari itu, kami minta jangan cemari sungai kami, karena kami berhak menggunakan sungai ini untuk keperluan kami sehari-hari," pintanya. Ia pun berharap, aparat penegak hukum turun tangan, menghentikan aktifitas tersebut karena mengganggu kepentingan masyarakat. "Meskipun kami sempat mendengar selentingan ada yang membeck up, tapi saya masih yakin masih ada aparat yang jujur dan amanah. Semoga saja, aktifitas ini bisa dihentikan. Apa gunanya dapat duet dari emas sementara masyarakat di korbankan. Tolonglah punya hati nurani sedikit dengan kami yang tinggal di tepi sungai ini," pungkasnya. (Candra)

Leave a comment