Dewan Pontianak Bebby Minta BPBD Tetap Mengantisipasi Karhutla Meski Sudah Ada Hujan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Kota Pontianak dan sekitarnya mulai dilanda hujan setelah panas dua pekan memicu kebakaran hutan dan lahan di berbagai wilayah.

Hujan dengan intensitas lebat terjadi pada, Rabu (2/8/2023) dinihari, diyakini dapat mengurangi  titik api. Namun, hujan ini tak lantas menjamin kebakaran lahan benar-benar padam.

Karena itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD terus melakukan antisipasi terhadap kebakaran lahan ini.

Sebab, lahan gambut mudah terbakar, jika panas kembali datang. Kebakaran lahan merupakan bencana rutin setiap musim kering.

Kota Pontianak, menjadi salah satu wilayah yang kerap terdampak kabut asap akibat kebakaran di sejumlah wilayah di Kalbar. Kota Pontianak pun, memiliki sejumlah lahan gambut yang juga rentan terbakar.

"BPBD sudah tahu bulan apa saja potensi Karhutla ini terjadi. Harusnya antisipasinya dilakukan karena dampaknya luas," kata Bebby.

Karhutla memicu kabut asap. Dampaknya mengganggu kesehatan. Penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA menjadi paling banyak muncul jika kabut asap terjadi.

Di sisi lain, kabut asap juga menggangu kegiatan pendidikan. Karena kalau kondisi kabut asap parah sekolah dilburkan. Sebab anak-anak harus dilindungi dari paparan cuaca buruk akibat asap. Situasi ini sudah kerap terjadi di Pontianak beberapa tahun belakangan.

Karenanya, Bebby berharap kejadian tahun sebelumnya jadi pelajaran. Aktivitas membakar lahan di musim panas harus dihentikan. Pencegahan kebakaran lahan juga mesti digencarkan.

"Dampak Karhutla tidak saja daerah lain. Kota Pontianak juga terdampak. Kita minta dinas terkait pro aktif melakukan mitigasi pencegahan, karena polanya sudah terbaca," pungkasnya. (Andi)***

Leave a comment