Wako Edi, Sampaikan Masjid Terapung Akan Menjadi Ikon Sungai Kapuas

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Ratusan warga di Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, secara bersama-sama makan serpahan guna melestarikan budaya robok-robok (tolak bala), yang merupakan salah satu warisan budaya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang hadir ditengah perayaan robok-robok, sangat mengapresiasi warga yang menggelar robok-robok sebagai wujud pelestarian budaya untuk saling mempererat silahturahmi.

“Saya rasa pesta demokrasi tetap harus berjalan, justru disnilah kesempatan warga dapat bersilaturahmi dan saling mengenalkan menyampaikan program, semua para calon menurut saya, adalah punya niat yang baik membangun untuk kesejahteraan,” ujar Edi pada Rabu (13/9/2023).

Menurutnya, tradisi robok-robok ini juga memiliki potensi yang besar untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah ikon tempat wisata yang menarik, untuk menciptakan ruang hijau sebagai taman bermain dan belajar.

“Karena di Kota Pontianak Timur ini, lebih religius sebenarnya masyarakat sangat kental dengan budaya, jadi harus kita ciptakan ruang terbuka hijau yang ikonik disini,” ungkap Edi

Ia menyampaikan, berbagai macam aktivitas nantinya dapat dilakukan ditaman ini, mulai dari tempat bermain anak-anak, tempat berolahraga, hingga tempat untuk belajar.

“Disini ada ruang terbuka hijau yang rekreaktif ada permainan olahraganya ada pendidikan edukasinya. Sehingga nantinya, mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas,” imbuhnya

Disamping itu, Edi menilai masyarakat yang tinggal di Pontianak timur bermayoritas muslim, tentu untuk kedepanya nanti akan dibangun masjid terapung, sebagai salah satu ikon sungai Kapuas.

“Memang rencana masjid terapung ini, yang harus kita wujudkan di Pontianak timur, karena itu ikon dari sungai Kapuas, kedua taman yang bernuansa religi juga, jadi taman Al-Quran sebagai tempat interaksi untuk anak-anak,” tuturnya

“Untuk lokasi pasti dipinggir sungai Kapuas, Cuma titiknya ini masih sinkronkan dengan kawasan keluasan wilayah, karena itu harus dikaitkan dengan tamannya juga, dari sungai terkesan terapung, tapi dari daratan dapat diakses taman yang menarik,” tambah Edi (Evi)***

Leave a comment