Invasi Rusia ke Ukraina Semakin Massif, Pemerintah Lakukan Militerisasi Remaja di Sekolah Sebagai Kekuatan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Sebagi upaya pemenangan invasi ke Ukrania, pemerintah meminta anak-anak remaja Rusia menggelar pelatihan militerisasi di sekolah-sekolah.

Upaya membuat militerisasi sekolahsekolah remaja ini bertujuan agar Pemeintah Rusia memiliki kekuatan lebih menonjol. Tujuan utamanyaa tidak lain agar invasi mereka terus berjalan lancar.

Lantaran invasi Rusia ke Ukrania ini, anak-anak remaja yang masih duduk dibangku sekolah dikenakan wajib belajar materi militerisasi. Kurikulum itu juga telah dipromosikan langsung oleh Kementerian Pendidikan.

Melansir dari pemberitaan media CNN, Selasa (26/9), militerisasi pembelajaran sekolah di Rusia ini sudah berjalan agar upaya invasi ke kawasan Ukrania tidak mendapat tantangan berbahaya.

Selain itu, pihak Rusia memberi bekal pengetahuan militer kepada anak-anak mereka, agar kekuatan tentara mereka semakin kuat dibanding pihak lawan.

Program militerisasi ini semakin pesat sejak Presideen Validimir Putin, mengesahkan Undang-Undang baru sejak bulan Agustus 2023 lalu.

Dalam UU Dasar-Dasar Keamanan dan Pertahanan Tanah Air ini, anak remaja yang masih belajar ditanamkan nilai-nilai patriotisme yang harus dianut sejak usia dini.

Undang-undang yang bertujuan pembekalan skill bertarung dan betahanhidup itu, jugaa mendapat dorongan dalam penyebarannya oleh Kementerian Pendidikan.

Salah satu bentuk promosi oleh Kemeterian Pendidikan ini, diantaranya agar siswa dan siswi sesering mungkin mengunjungi ke unit militer secara rutin.

Selain itu, Kementerian Pendidikan juga meminta agar sekolah-sekolah dapat menggelar acara perlombaan yang bertajuk 'Olahraga Kemiliteran'.

Pertemuan antar peserta didik dengan para personel tentara atau para veteran juga sering dijadwalkan dalam sekolah. Bahkan, kurikulum yang berkaitan dengan pengoperasian drone juga harus termasuk dalam mata pelajaran.

Kementerian Pendidikan Rusia, Serge Kravstold juga menyebut bahwa terdapat dari kurang lebih 10 ribu klub milter yang didapati di Sekolah Menengah hingga universitas.

Serge juga menyebut, bahwa seperempat juta warga juga aktif berpartisipasi di dalam klub tersebut. Dengan demikian, mereka telah mendapat personel yang lebih banyak dari para anggota non milter resmi.

Di dalam klub-klub itu, para peserta didik dan partisipan lain diajari mata pelajaran mengenai penggunaan peluru tajam. Pelaatihan ini diawasi oleh persone milter yang sangat berpengalaman, atau pelatih profesional.

Di wilayah Belgorod sendiri, Gubernur Vyaceslav Gladokov juga menganjurkan agar para sekolahan sering melakukan platihan dengan unit militer.

Mengetahui bahwa anak-anak rusia mendapat pelajaran militer. Presiden Ukrania, menyebut bahwa Pemerintah Rusia membekli anak-anak dengan rasa kebencian.

"Anak-anak di Rusia diajari untuk membenci Ukraina, dan semua hubungan dengan keluarga mereka terputus," kata Zelensky saat berpidato di PBB, pada beberapa pekan lalu.

Karena pelatihan militer itu diterapkan dalam kurikulum pendidikan, Zalensky juga menyebut bahwa program Pemerintah Rusia dapat mengakibatkan genosida.

"Ini jelas merupakan genosida," kata Zelensky. (Dzikrullah) ***

Leave a comment