Nama Lontong Orari Banjarmasin Berasal dari Kopi Darat Aktivis Radio Amatir

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Lontong Orari sejatinya bukanlah nama kuliner, tapi nama sebuah warung makan. Namanya semakin melegenda di Banjarmasin hingga lintas daerah karena 'ulah' para aktivis radio amatir.

Ceritanya, aktivis radio amatir melakukan kopi darat alias berkumpul di sebuah rumah makan yang menjual lontong di Banjarmasin. Kemudian warung itu diberi nama Lontong Orari.

Dengan kata lain, Lontong Orari adalah tempat makan yang menjual lontong di Banjarmasin yang menjadi tempat nongkrong aktivis radio amatir yang tergabung dalam organisasi ORARI.

Seperti diketahui, ORARI adalah akronim dari Organisasi Amatir Radio Indonesia. Organisasi ini adalah wadah bagi masyarakat yang memiliki hobi komunikasi radio dan teknik elektronika.

Melansir orari.or.id, Sabtu (7/10/2023), ORARI didirikan di Jakarta pada 9 Juli 1968. Anggota ORARI sekitar 46.000 orang yang terhimpun di 32 ORARI Daerah (tingkat Provinsi) dan 382 ORARI Lokal (Tingkat Kabupaten/Kota).

Nah, artinya para aktivis radio amatir di Banjarmasin, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota inilah yang 'bertanggung jawab' hingga lontong khas Banjar di Banjarmasin itu disebut Lontong Orari.

Pasalnya, rumah makan ini merupakan tempat nongkrong para peminat radio amatir hingga larut malam. Karena penikmat lontong kebanyakan adalah para pengguna radio amatir (ORARI), maka akhirnya tempat berjualan lontong inipun dinamakan Lontong Orari.

Melansir ksmtour.com, Sabtu (7/10/2023), Rumah makan Lontong Orari terletak di Jalan Simpang Sungai Mesa (Kabel), Kelurahan Seberang Masjid, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.

Lontong khas Banjar di sini tergolong spesial dan terkenal sejak 1983. Tak jelas juga sejak kapan kuliner khas orang Banjar tersebut mulai ada, namun yang pasti, kuliner ini selalu ada tiap hari baik sebagai menu sarapan, makan siang atau makan malam orang Banjar.

Makanan ini berkuah santan dengan lauk berupa ikan gabus, telur atau ayam yang dimasak habang (merah). Dibubuhi pula oleh taburan bawang goreng dan sayur nangka rebus, membuat rasanya kian nikmat.

Lontongnya dikenal karena porsinya yang besar, ukuran lontongnya hampir dua kali lipat ukuran lontong Banjar pada umumnya dan seporsinya disajikan sepasang atau dua biji. Bentuknya segitiga pipih.

Cara memasaknya tidak dengan kompor gas tetapi dengan kompor minyak untuk menjaga kelezatan cita rasanya. Selain itu, cita rasa gurih, manis dan keempukan sayurannya juga pas di lidah. Tak heran jika kemudian Lontong Orari ini banyak disukai warga lokal maupun wisatawan.

Apalagi, waktu beroperasinya lama, yaitu dari pagi hingga dini hari. Tepatnya dari pukul 10.00 Wita hingga 04.00 Wita. Lokasi rumah makan ini mudah saja dicari karena posisinya di pusat Kota Banjarmasin.

Bagi yang merasa kurang kenyang makan lontong, ada menu nasi kuning khas Banjar. Bedanya kuahnya ditaburkan di atas lauk dan nasinya tetap kering sehingga cocok buat yang sedang diet santan.

Lauknya juga sama, tinggal pilih mau ikan, ayam, telur, atau komplit tergantung kemampuan lambung mencernanya. Nasinya memang agak pera karena beras Kalimantan rata-rata seperti itu, namun tidak mengurangi nikmat serta gurihnya bumbu yang terserap dalam nasinya.

Demikian sejarah soal penamaan Lontong Orari yang sangat melegenda di Kota Banjarmasin. Semoga bermanfaat. (Adelina)***

Leave a comment