Masyarakat Siding Perbatasan Malaysia Nikmati Listrik PLN 24 Jam

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

BENGKAYANG, insidepontianak.com – PLN akhinya wujudkan mimpi masyarakat Desa Siding, Kabupaten Bengkayang, merasakan listrik 24 jam.

Desa Siding sendiri berbatasan langsung dengan Malaysia. Masyarakat di desa ini sudah lama mendabakan listrik PLN nonstop.

Pasalnya, sudah puluhan tahun mereka hidup dengan penerangan listrik sedaanya. Selama ini, lsitrik di desa ini, hanya menyala di saat malam saja.

Namun, tepat di momen peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-78, PLN resmi mengalikran listrik 24 jam di desa itu.

Listrik non-stop ini hadir menerangi Desa Siding, setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 17 kilowatt peak (kWp), pada Jumat (27/10/2023).

Kehadiaran listrik 24 jam ini, langsung disambut suka cita warga Desa Siding. Salah satu warga, Marinus (43) yakin, desanya akan maju setelah tersentuh listrik PLN nonstop.

"Dulu kami sering merasa minder kalau ada keluarga dari Malaysia datang ke rumah karena listrik hanya menyala saat malam hari. Kini kami merasa bangga, dan bersyukur karena listrik di rumah menyala baik siang maupun malam hari. Terima kasih PLN," ucap Marinus.

Hal sama disampaikan Kepala Desa Siding, Mingun Riadi tentang kehadiran listrik 24 jam yang sudah lama diimpikan oleh masyarakat di desanya.

Mingun mengatakan, meningkatnya sistem layanan kelistrikan dari 12 jam menjadi 24 jam dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah perbatasan.

"Hadirnya listrik non-stop di desa membuat kami tidak harus membeli BBM untuk menghidupkan mesin genset pada siang hari lagi," tutur Mingun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN untuk menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat hingga pelosok Tanah Air.

Untuk itu, PLN terus mengakselerasi program listrik desa agar seluruh wilayah termasuk yang berada di kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) di Indonesia dapat menikmati listrik. Langkah ini juga bentuk komitmen PLN untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2025.

“Ini merupakan bentuk upaya dukungan PLN terhadap program pemerintah mengejar target rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia, di mana semua masyarakat dapat merasakan dan mengakses listrik. sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ungkap Darmawan.

General Manager Unit Induk Distribusi Kalbar Wahyu Jatmiko juga mengungkapkan, hadirnya PLTS berkapasitas 17 kWp di Kalbar ini bentuk keseriusan PLN dalam mewujudkan energi berkeadilan.

Salah satunya, dengan memberikan layanan listrik pada masyarakat di daerah perbatasan yang belum mendapatkan akses listrik 24 jam.

"Ini menjadi kado terindah di Hari Listrik Nasional yang kami persembahkan kepada warga Desa Siding, sekaligus mewujudkan impian mereka untuk dapat menikmati layanan listrik PLN selama 24 jam non-stop," kata Jatmiko.

Jatmiko juga menuturkan, berbagai upaya telah dilakukan PLN untuk meningkatkan keandalan PLTS dalam beberapa tahun terakhir, sehingga kini PLN mampu melayani kebutuhan listrik masyarakat di perbatasan dengan baik.

"Dengan beroperasinya PLTS ini, penggunaan dari mesin genset mobile yang selama ini beroperasi akan dihentikan. Dengan demikian PLN dapat menghemat biaya operasional dan menambah pasokan listrik sebesar kurang lebih 123.000 kilowatt hour per bulan," tutur Jatmiko.***

Leave a comment