PDIP Medan vs Gerindra Medan: Serang Etika Politik Bobby Nasution, Satu Lagi Berikan Pembelaan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepntianak.com - Suasana politik Indonesia semakin memanas, kala Bobby Nastiondeklrasikan dukungan terhadap Prabowo-Gibran di Pipres 2024. Akibatnya, PDIP Medan vs Gerindra Medan saling adu argumen.

Pertikaian politik antara PDIP Medan vs Gerindra Medan ini rupanya dilatarbelakangi oleh sikap menantu Jokowi, Bobby Nasution. Sudah menjadi fakta, Bobby secara tegas memberikan dukungan terhadap Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Oleh karena ini, PDIP Medan dan Gerindra Medan mulai memanas ketika masing-masing dari mereka memberikan penilaian terhadap sikap politik Bobby Nasution di pemilihan umum mendatang.

Bagi pihak PDIP Medan, tindakan Bobby sudah dianggap sebuah pengkhianatan. Bahkan, sikap politiknya dinilai jauh dari cerminan sopan santun ketika sedang terjun di dunia perpolitikan.

Berbeda sikap dengan PDIP, partai Gerindra Medan malah menganggap sikap Bobby mengandung makna khusus. Oleh sebab itu, Walikota Medan ini lebih suka berada di sisi Prabowo Subianto dibandingkan para paslon lain.

Parahnya, sikap deklarasi yang ditempuh oleh Bobby ini memantik konflik politik tersendiri. Salah satu di antara mereka sibuk menyerang menantu Jokowi, sedangkan yang lain rela memasang badan untuknya.

PDIP Medan: Bobby Tidak Punya Etika Politik.

Bagi partai PDIP yang bertempat di Medan, sikap Walikota Medan ini jauh dari hal normal. Ketika partai bergambar banteng ini mengumumkan pasangan Ganjar-Mahfud sebagai paslon di Pilpres 2024, Booby lebih jatuh hati ke paslon kubu Koalisi Indonesia Maju.

Bendahara DPC PDIP Medan, Boydo HK Panjaitan menyatakan seharusnya Bobby mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) partai dan mengundurkan terlebih dahulu, barulah kemudian mengadakan deklarasi.

"Kalau secara etika harusnya kembalikan dulu lah KTA itu dan buat surat pengunduran yang baik baik, mempunyai etika, jangan sibuk deklarasi dulu," kata Boydo HK Panjaitan, Rabu (8/11).

Boydo sendiri menyebut, bahwa Bobby sempat dipanggil dan diminta untuk mengembalikan KTA. Namun, niat baik tersebut malah diacuhkan dan bertindak melangkahi dua hal tersebut.

Oleh karenanya deklarasi Barisan Pengusaha Pejuang, yang mana Bobby sebagai ketuanya, pada Rabu (8/11) kemarin, dinilai sebagai perbuatan yang melanggar etika.

"Iya itu (deklarasi relawan Prabowo-Gibran tanpa mengembalikan KTA) dari segi etika kan gitu bisa dilakukan, apalagi dia sudah dipanggil DPP seperti itu, kan udah disampaikan. Kata DPP juga sudah menyampaikan Bobby maunya di PDIP namun tetap mendukung sana, tapi kan gak bisa seperti itu. Itu kan namanya seenaknya aja. Itulah, masa etika dia seperti itu," ungkapnya.

Sebelumnya, Boydo menyebut bahwa perjuangan PDIP untuk Bobby sudah cukup banyak. Ketika hendak mencalonkan sebagai Walikota Medan, melalui dukungan partai merah inilah dia berhasil menggapai mimpinya.

"Tidak ada etika dalam berpolitik budaya sopan santun dan integritas dan komitmen tidak dijaga. Ini kan masalah komitmen, kita dulu bersama kita dulu saling mendukung, ini semuanya di kali nol, gak penting komitmen, nggak penting integritas jadi apa jiwa anak muda yang seperti apa yang mau kita bangun untuk masa depan bangsa ini kalau seperti itu," ujarnya.

Pembelaan Gerindra Medan untuk Bobby.

Sangkaan dan penilaian PDIP terhadap Bobby ini ditepis oleh partai Gerindra Medan. Menurut mereka, Bobby memiliki alasan tersendiri kenapa lebih suka mendukung Prabowo Subianto.

Ketua DPC Gerindra Medan, Ihwan Ritonga, menyebutkan Prabowo menjadi tokoh panutan khusus bagi Bobby, yang mana diyakini sebagai perwakilan anak muda di Medan.

"Bobby itu pasti punya nilai khusus terhadap Pak Prabowo kenapa beliau memilih Pak Prabowo dan harus siap kalau pun itu dipecat PDIP," kata Ihwan Ritonga dalam keterangannya, Kamis (9/11).

Dari keterangannya, disebutkan bahwasanya Bobby merasa yakin Indonesia akan lebih maju bila dipimpin oleh pasangan Prabowo-Gibran. Dengan begitu, dia pun tanpa ragu menyatakan sikap loyalitas kepada mereka berdua.

"Saya yakin Pak Wali ini sudah melihat bagaimana bangsa ini ke depan lebih maju dan kuat, siapa di antara tiga ini yang baik dan yang lebih terbaik, mungkin itu lah jatuh nya ke tangan Pak Prabowo," ucapnya.

Terkait permasalah kenapa Bobby tidak mengembalikan KTA PDIP, Ihwan menyebutkan bahwa dirinya mendapat info tentang kesediaan Walikota Medan ini melakukan hal tersebut pada beberapa hari kemudian.

"Pak Wali itu kan dapat KTA dari PDIP Medan, jadi kita dapat info akan dikembalikan secepatnya setelah kembali dari Jakarta," tutupnya. (Dzikrullah) ***

Leave a comment