Ini Dia 10 Bahan Pangan yang Mengandung Racun Alami, dari Singkong hingga Bayam

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Pernah makan singkong atau bayam? Nah, tahukah Anda kalau sebenarnya dua makanan itu adalah contoh dari sepuluh bahan pangan yang mengandung racun alami?

Memang, ada beberapa jenis tanaman pangan yang mengandung racun alami dengan kadar yang sangat rendah. Namun, jika salah mengola sama juga bahaya bukan?

Artinya, bisa saja Anda mengalami diare, mual, muntah, kram perut, sakit perut melilit, dan sakit kepala akibat mengonsumi bahan pangan yang mengandung racun.

Nah, melansir pom.go.id, Kamis (21/12/2023), berikut beberapa racun alami pada bahan pangan dan pencegahan keracunannya:

  1. Kacang merah (Phaseolus vulgaris)

Racun alami yang dikandung oeh kacang merah disebut fitohemaglutinin (phytohaemagglutinin), yang termasuk golongan lektin.

Keracunan makanan oleh racun ini biasanya disebabkan karena dikonsumsi. Gejala keracunan yang ditimbulkan antara lain adalah mual, muntah, dan nyeri perut yang diikuti oleh diare.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan, sebaiknya kacang merah mentah direndam dalam air bersih selama minimal 5 jam.

Setelah itu, air rendamannya dibuang dan lalu direbus dalam air bersih sampai mendidih selama 10 menit, kemudian didiamkan selama 45-60 menit sampai teksturnya lembut.

  1. Singkong

Singkong mengandung racun linamarin dan lotaustralin, yang keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik. Linamarin terdapat pada semua bagian tanaman, terutama terakumulasi pada akar dan daun. Singkong dibedakan atas dua tipe, yaitu pahit dan manis.

Singkong pahit mengandung kadar racun yang lebih tinggi daripada manis. Jika singkong mentah atau kurang masak dikonsumsi, maka racun tersebut akan berubah menjadi hidrogen sianida, yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Untuk mencegah keracunan singkong, sebaiknya singkong dicuci, kulitnya dikupas, dipotong-potong, lalu direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari.

Setelah itu dicuci, lalu dimasak sempurna, baik itu dibakar atau direbus. Singkong tipe manis hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi kadar sianida ke tingkat nontoksik.

  1. Pucuk bambu (rebung)

Racun alami pada pucuk bambu termasuk dalam golongan glikosida sianogenik. Gejala keracunannya mirip dengan gejala keracunan singkong, antara lain meliputi penyempitan kerongkongan, mual, muntah, dan sakit kepala.

Untuk mencegah keracunan akibat mengkonsumsi pucuk bambu, maka sebaiknya pucuk bambu yang akan dimasak terlebih dahulu dibuang daun terluarnya, diiris tipis, lalu direbus dalam air mendidih dengan penambahan sedikit garam selama 8-10 menit.

  1. Biji buah-buahan

Contoh biji buah-buahan yang mengandung racun glikosida sianogenik adalah apel, aprikot, pir, plum, ceri, dan peach. Walaupun bijinya mengandung racun, tetapi daging buahnya tidak beracun.

Secara normal, kehadiran glikosida sianogenik itu sendiri tidak membahayakan. Namun, ketika biji segar buah-buahan tersebut terkunyah, maka zat tersebut dapat berubah menjadi hidrogen sianida, yang bersifat racun.

  1. Kentang

Racun alami yang dikandung oleh kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid, dengan dua macam racun utamanya, yaitu solanin dan chaconine. Biasanya tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi manusia.

Meskipun demikian, kentang yang berwarna hijau, bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung kadar glikoalkaloid yang tinggi.

Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya kentang dikupas kulitnya dan dimasak sebelum dikonsumsi.

  1. Tomat hijau

Tomat mengandung racun alami yang termasuk golongan glikoalkaloid. Racun ini menyebabkan tomat hijau berasa pahit saat dikonsumsi.

Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya tidak mengonsumsi tomat hijau dan jangan pernah mengonsumsi daun dan batang tanamam tomat.

  1. Parsnip (semacam wortel)

Parsnip mengandung racun alami yang disebut furokumarin (furocoumarin). Senyawa ini dihasilkan sebagai salah satu cara tanaman mempertahankan diri dari hama serangga.

Racun tersebut antara lain dapat menyebabkan sakit perut dan nyeri pada kulit jika terkena sinar matahari. Lebih baik bila sebelum dimasak, parsnip dikupas terlebih dahulu.

  1. Seledri

Seledri mengandung senyawa psoralen, yang termasuk ke dalam golongan kumarin. Senyawa ini dapat menimbulkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari.

Untuk menghindari efek toksik psoralen, sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumsi seledri mentah, dan akan lebih aman jika seledri dimasak sebelum dikonsumsi karena psoralen dapat terurai melalui proses pemasakan.

  1. Zucchini (semacam ketimun)

Zucchini mengandung racun alami yang disebut kukurbitasin (cucurbitacin). Racun ini menyebabkan zucchini berasa pahit. Namun, zucchini yang telah dibudidayakan (bukan wild type) jarang yang berasa pahit.

Gejala keracunan zucchini meliputi muntah, kram perut, diare, dan pingsan. Sebaiknya hindari mengonsumsi zucchini yang berbau tajam dan berasa pahit.

  1. Bayam

Asam oksalat secara alami terkandung pada bayam. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asam oksalat dalam jumlah besar dapat mengakibatkan defisiensi nutrien, terutama kalsium.

Asam oksalat merupakan asam kuat sehingga dapat mengiritasi saluran pencernaan, terutama lambung. Asam oksalat juga berperan dalam pembentukan batu ginjal.

Demikian tentang 10 bahan pangan yang ternyata mengandung racun alami. Semoga bermanfaat. (Adelina)

Leave a comment