Sasar Pengembangan Benih Jagung Hibrida Lewat Tanam Perdana Agrosolution di Purbalingga

22 Juli 2024 09:04 WIB
Program MAKMUR Agrosolution tanam perdana pembenihan jagung hibrida di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.

PURBALINGGA, insidepontianak.com - Wujud kontribusi perusahaan dalam meningkatkan pertanian jagung masyarakat, melalui penyediaan benih berkualitas untuk hasil yang optimal.

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui program MAKMUR Agrosolution tanam perdana pembenihan jagung hibrida di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. 
 
Hal itu upaya mengoptimalkan peran dalam mendorong ketahanan pangan dan penguatan sektor pertanian secara terintegrasi.

Program pembenihan jagung ini bekerjasama dengan UPTD Pembenihan Kabupaten Purbalingga sebagai pelaksana pembenihan, serta Advanta Indonesia selaku offtaker benih. 

Purbalingga dipilih sebagai lokasi tanam karena memiliki potensi besar dalam pengembangan budidaya jagung hibrida, dengan kondisi tanah dan iklim yang cocok untuk komoditas tersebut.
 
"Program pembibitan benih kali ini dilaksanakan diatas lahan seluas 20 Hektare (Ha), sebagai bentuk dukungan Pupuk Kaltim dalam mendorong produktivitas jagung dan kesejahteraan petani di Purbalingga," ungkap Agronomis Pupuk Kaltim wilayah Jawa Tengah Kukuh Rasiyanto.
 
Dijelaskannya, program Makmur Agrosolution ini sengaja disasar sebagai bentuk nilai tambah bagi petani, agar produktivitas jagung dapat semakin dipacu dengan ketersediaan bibit unggul yang memadai. 

Selain itu para petani juga dapat mengembangkan potensi ini untuk meningkatkan kesejahteraan, mengingat pembelian bibit hasil pembenihan telah dijamin oleh offtaker dari Advanta Indonesia dengan harga kompetitif.
 
Program ini juga didasari uji coba yang menunjukkan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas pada benih jagung menggunakan produk Pupuk Kaltim, yang jauh berbanding dengan kebiasaan petani sebelumnya. 

Hal tersebut pun mendorong Perusahaan untuk mengembangkan potensi bibit jagung hibrida, sekaligus memberikan jaminan melalui offtaker yang telah menjalin komitmen dan kerjasama untuk menyerap hasil pertanian masyarakat.
 
Dari program ini, kesejahteraan petani dan produktivitas jagung masyarakat bisa terus kita pacu dengan hasil yang lebih optimal. 

"Dimana program ini juga relevan dalam penguatan ketahanan pangan nasional, mengingat jagung merupakan salah satu komoditas utama yang disasar," tambah Kukuh.
 
Project Manager Program MAKMUR dan Agrosolution Pupuk Kaltim Yusva Sulistyo, mengatakan program Agrosolution merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung kesejahteraan petani, sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas pertanian secara terintegrasi melalui pemberdayaan. 

Langkah ini juga salah satu cara Perusahaan mendorong sektor pertanian Indonesia, melalui produksi pertanian yang berkualitas.
 
Selain penyediaan bibit unggul, Pupuk Kaltim juga memberikan pendampingan teknis bagi para petani untuk penerapan teknologi pertanian presisi dalam mendorong tata kelola yang lebih efisien.

Mulai dari persiapan lahan dan penanaman, hingga tahap pemeliharaan sampai masa panen. Pendampingan dilakukan bersama tim ahli Pupuk Kaltim yang memiliki pengalaman di bidang agronomi dan teknologi pertanian.
 
"Hal ini yang kami dorong di Purbalingga, agar program Agrosolution memberikan dampak ekonomi yang signifikan untuk mendorong kesejahteraan petani," terang Yusva.
 
Menurut Yusva, Program Makmur Agrosolution dirancang dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Diantaranya penggunaan pupuk yang efisien hingga pengelolaan air yang baik, serta praktik pertanian yang ramah lingkungan. 

Petani juga diberikan berbagai kemudahan untuk mengakses agri input, termasuk jaminan pembelian hasil produksi pasca panen.
 
Sepanjang tahun ini, Pupuk Kaltim diamanatkan untuk mengelola program MAKMUR dan Agrosolution di seluruh Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Selanjutnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), NTB, NTT dan Papua Barat. Pengembangan ini melihat realisasi pada 2023 lalu, yang mencapai 72.436 hektar lahan atau mencapai sebesar 113,18 persen dari target 64.000 hektar.
 
"Sementara total petani yang tergabung mencapai 24.497 orang. Dari jumlah tersebut, produktivitas pertanian di berbagai sektor mampu terdongkrak secara optimal," lanjut Yusva.
 
Sejalan dengan itu, program pembenihan jagung hibrida di Purbalingga ini pun ditarget untuk mengikuti keberhasilan serupa melalui kolaborasi multisektor, dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif untuk memberikan nilai ekonomi lebih bagi petani yang terlibat.
 
"Pupuk Kaltim menargetkan program Makmur Agrosolution tahun ini bisa mencapai hasil yang lebih maksimal, sebagai wujud dukungan Perusahaan terhadap ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani Indonesia," tandas Yusva.
 
Mewakili Pemerintah Daerah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga Revon Haprindiat, menyampaikan apresiasi dan menyambut positif dukungan Pupuk Kaltim terhadap potensi benih jagung hibrida, yang dikembangkan melalui program Agrosolution. 

Kata dia, hal ini menunjukkan komitmen Perusahaan beriringan dengan Pemerintah dalam mendorong produktivitas pertanian, untuk meningkatkan kesejahteraan petani secara merata.
 
Terlebih program ini sebelumnya juga menunjukkan hasil signifikan untuk pembibitan padi dengan benih berkualitas, sehingga langkah perluasan dengan menyasar komoditas jagung sangat didukung penuh Pemerintah untuk terus dikembangkan secara maksimal.
 
Dari upaya yang dilaksanakan, ketahanan pangan dan kesejahteraan petani bisa dicapai dengan lebih optimal. 

"Terima kasih Pupuk Kaltim yang telah berkontribusi mendorong potensi pertanian Purbalingga, semoga kerjasama dan kolaborasi ini bisa mencapai hasil yang diharapkan," pungkas Revon. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar