Beberapa Hal yang Bisa Dipelajari dari Messi, Usai Argentina Juarai Piala Dunia 2022 Qatar: Ulet dan Humble

21 Desember 2022 19:00 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com – Sekian lama pertapaan timnas Messi dari goa Amerika Selatan akhirnya membuahkan hasil. Argentina pun juarai ajang Piala Dunia 2022 Qatar, Minggu (18/12/22).

Kurang lebih butuh 30 tahun buat Messi sendiri untuk mengangkat derajat timnas Argentina. Ketika trofi Piala Dunia 2022 Qatar berhasil jatuh dalam pelukan, tim asuhan Lionel Scaloni ini pun bergembira.

Hasil itu tidak datang dari hanya duduk santai saja, Messi dkk yang berada di dalam tubuh timnas Argentina harus hancurkan kekuatan musuh. Final Piala Dunia 2022 Qatar itu menjadi saksi kehebatan mereka.

Baca Juga: Berikut Penyakit Mengejutkan Ketika Kurang Bergerak, Bisa Saja Terjadi Padamu

Musuh perwakilan Eropa itu harus akui kekalahan, sebelumnya Prancis menjadi pemenang di Piala Dunia 2018 Rusia. Sejak laga melawan Argentina, mereka harus kejebolan 4 kali gol di babak penalti.

Argentina sendiri mendominasi pertandingan Final Piala Dunia 2022 Qatar, Lusail Iconic Stadium, Minggu (18/12/22). Di babak pertama, mereka berhasil menjeblos gawang Prancis dua kali.

Meski Prancis sempat bangkit di babak kedua dan extratime, skor imbang Prancis 3-3 Argentina harus ditentukan di babak penalti. Messi cs lah yang keluar sebagai pemenang, dengan skor 4-2.

Argentina sudah lama berpuasa menjadi yang terhebat di turnamen Piala Dunia, terakhir kali di tahun 1986. Dengan kealotan permainan, akhirnya Maradona dan kawan-kawan menjadi sang pemenang.

Momen 30 tahun lebih itu rupanya terulang, bedanya sang bintang telah berubah. Messi yang berjuluk 'La Pulga' inilah yang menjadi ikon Argentina.

Mimpi Messi Menjadi Kenyataan

Berangsur dari rumah kecil, Messi memulai karir sebagai pemain sepak bola. Dia menceritakan sepak terjangnya ketika berniat menjadi atlit sepak bola profesional di akun Instagramnya.

“Dari Grandaoli ke Piala Dunia Qatar memerlukan hampir 30 tahun. Sedikit lagi tiga dekade semenjak bermain bola memberikan saya banyak kesenangan dan juga rasa sedih,” kenang Messi, dalam unggahan Instagram pribadinya, Selasa (20/12/22).

Dalam meniti karirnya itu, La Pulga sudah berambisi ingin membuat hadia bagi tanah kelahiran. Bak menyambut takdir, mimpi pemain yang berusia 35 tahun tersebut akhirnya terwujud di Piala Dunia 2022 Qatar.

“Dari Grandaoli ke Piala Dunia Qatar memerlukan hampir 30 tahun. Sedikit lagi tiga dekade semenjak bermain bola memberikan saya banyak kesenangan dan juga rasa sedih,” tulis Messi.

Kerendahan Hati

Meski telah menjadi bintang ikonik di balik seragam tim Tango, Messi tetap mempersembahkan trofi emas itu untuk khalayak umum. Tepatnya Argentina harus membagi keceriaan tersebut.

“Trofi ini kami dapatkan dari orang-orang yang gagal mendapatkannya pada 2014 di Brasil, yang saya rasa mereka semua layak mendapatkannya,” katanya.

Para eks pemain senior juga mendapatkan perhatian, salah satunya Diego Maradona.

“Hal ini juga untuk Diego yang telah mendukung kami dari surga. Juga untuk orang-orang yang menghabiskan waktunya mendukung tim nasional, tanpa memerdulikan hasil ketika hasilnya tidak sesuai keinginan," tambah La Pulga.

Tidak luput dari sorotan, pemain PSG itu juga berbagi keceriaan bagi seluruh orang yang berkontribusi di dalam timnas La Alcebeleiste.

“Dan tentu saja, kemenangan ini tidak lepas dari seluruh elemen tim, mulai dari tim teknis, dan semua orang yang terlibat sepanjang siang dan malam untuk tim nasional dan memudahkan kami," tulis Messi.

Kegagalan Bukan Akhir Segalanya

Orang sekelas Messi tidak lahir serta merta dengan bakat yang menonjol, dia harus menemukan itu melalui beberapa latihan. Ketika kegagalan menghampiri, dia akan menjadikannya sebuah hikmah.

Baca Juga: Merujuk Indikator WHO, Indonesia Berstatus Endemi Covid-19

“Banyak kegagalan yang saya dapatkan adalah bagian dari perjalanan dan pembelajaran. Tanpa kekecewaan, rasanya mustahil untuk mengharapkan kesuksesan,” ungkap Messi.

Messi sendiri mendapatkan kritikan keras ketika menjadi atlit sepak bola Internasional. Bukan berarti dia harus menyerah tanpa memperbaiki kesalahan di masa lampau.

Akhir dari caption itu, pemain PSG ini hanya mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada semuanya.

“Terima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam. Let’s go Argentina,” La Pulga akhiri. * (Dzikrullah)


Penulis : admin
Editor :
Tags :

Leave a comment