Perjuangan Mustaring, Nelayan yang Mengais Rezeki di Pulau Kabung, Pulau Terpencil di Kalbar

14 November 2022 15:26 WIB
Ilustrasi

BENGKAYANG, insidepontianak.com - Cuaca ekstrem menjadi tantangan sejumlah nelayan di Pulau Kabung, Kabupaten Bengkayang, untuk menangkap ikan.

Mustaring salah satunya. Ia adalah satu di antara nelayan di Pulau Kabung yang mampu bertahan hidup bergantung dari hasil laut.

Musaring sendiri tinggal di salah satu pulau terpencil di Kabupaten Bengkayang, yaitu Pulau Kabung, tepatnya berada Dusun Tanjung Gundul, Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan.

Baca Juga: SINOPSIS The First Responders: Kisah Petugas Polisi dan Pemadam Kebakaran yang Hadapi Kasus Penculikan

Mustaring juga merupakan seorang nelayan yang sudah merasakan pahit manisnya menjadi nelayan dari masa muda hingga sekarang. Terjangan ombak, kencangnya badai bak makanan sehari-hari ketika ia sedang melaut.

Masyarakat setempat pun sama seperti Mustaring, sebagian besar bergantung dengan mata pencaharian sebagai nelayan.

Mustaring sudah 20 tahun lebih tinggal di daerah di pulau ini. Masa muda ia habiskan di wilayah pesisir pulau, hingga membangun keluarga kecilnya.

Baca Juga: Wow! Rating Drama Korea The First Responders Perdana Kalahkan The Golden Spoon

Meski di usia yang tak lagi muda, pria yang berusia 50 tahun itu tak kenal menyerah demi mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi keluarganya.

Bermodal pengalaman yang sudah berpuluh-puluh tahun menjadi nelayan. Berbagai macam jenis upaya mengais rezeki ia lakukan di wilayah pulau, baik mencari langsung dengan memancing ke laut, membuat tambak, membuat bagan, bahkan sebagai penampung ikan. Itu ia lakukan demi menyambung hidup sehari-hari.

"Saya sudah 20 tahun jadi nelayan, masyarakat setempat juga sama, mata pencahariannya sebagai nelayan," ucap Mustaring kepada YouTuber @Sebalo Channel.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Toilet Menjadi Tempat Mendowload Ide Cemerlang

Mustaring juga mengaku, penghasilan yang ia dapatkan dari setiap bulannya tak menentu, sebab banyak sedikitnya ikan di laut sesuai bulan atau musiman.

Untuk itu, sebagai penopang ekonomi, Ia membuat bagan ikan untuk bisa mendapatkan ikan kecil seperti ikan teri agar bisa dijual.

Jika ia tak melaut menangkap ikan besar, ikan kecil yang perolehnya dari bagan, dikumpulkan lalu dijual ke pasar. Hal tersebut ia lakukan berulang-ulang setiap tahunnya hingga saat ini.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Grup H Piala Dunia Qatar 2022, Prediksi: Portugal Masih Berada di Atas Awan

Dari hasil keringat itu, kini Mustaring dapat bertahan hidup di Pulau Kabung, membiayai kebutuhan keluarga, menyekolahkan anak-anaknya.

"Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan keluarga, meski penghasilan tak menentu," ucap Mustaring.

Mustaring mengatakan, salah satu kunci ia mampu menjalani kehidupan meski berada di pulau terpencil dan jauh dari kota, adalah bersyukur dan rajin.

Perjuangan Mustaring pun patut untuk dicontoh. Meski mempunyai keterbatasan, ia mampu memanfaatkan situasi dan kondisi, agar tetap dapat bertahan hidup di tengah pulau lautan lepas.***

Tags :

Leave a comment