Resume Novel Siege and Storm Karya Leigh Bardugo

19 Juni 2022 07:00 WIB
Ilustrasi
Judul buku: Siege and Storm Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia Pengarang: Leigh Bardugo Tahun terbit: 2020 Tebal: 468 halaman Merupakan buku kedua dari trilogi Shadow & Bone karya Leigh Bardugo. Berlanjut dari buku sebelumnya, Alina dan Mal yang berhasil melarikan diri dari Sang Kelam pun bersembunyi dan menyatu dengan masyarakat daerah Novyi Zem. Namun ketika mereka mulai beradaptasi, Sang Kelam kembali menemukan mereka dan membawa keduanya kembali ke istana. la kembali berlipat-lipat lebih kuat dari sebelumnya. Kali ini ia dapat membuat pasukannya sendiri yang sulit dikalahkan. Namun Alina sadar, Sang Kelam akan melemah selama menggunakan kekuatannya tersebut. Dalam perjalanan menuju istana, Sang Kelam memerintah Mal untuk mencari Naga Es. Makhluk mitos yang hanya diceritakan di dongeng-dongeng. Sang Kelam percaya, ia bisa membuat penguat kedua untuk Alina menggunakan sisik sang naga. "Aku ingin kau memburu pecut laut." "Kau mencari naga?" "Naga Es. Rusalye." Rusalye. Dalam cerita-cerita, pecut laut adalah pangeran yang dikutuk, dipaksa mewujud sebagai naga laut dan menjaga perairan Jalur Belulang yang membekukan. Sulit dipercaya, namun Mal berhasil melacak Naga Es. Ketika sang naga telah tertangkap, Sturmhond, sang kapten kapal, melancarkan kudeta dan menyelamatkan Alina dan Mal, serta membawa pergi Naga Es bersamanya. Sturmhond pun menjelaskan alasannya. Seseorang telah membayarnya dengan harga yang lebih tinggi dan meminta ia untuk membawa Alina kembali ke istana. Seseorang tersebut ingin berdiskusi dengan Alina dan Sturmhond berjanji jika Alina tidak menyukai tawarannya, ia akan membantu Alina kembali kabur dari istana. "Pernahkah kau lugas menjawab pertanyaan?" "Bagaimana, ya? Ah, itu dia. Aku berkelit lagi." Keadaan istana tengah dilanda kekacauan. Para Grisha dipimpin oleh Sang Kelam, dan aparat mengambil alih tahta kerajaan untuk sementara, diketahui bahwa raja tengah sakit berat. Alina mempunya dugaan bahwa Genya yang telah mencelakai raja dan bergabung dengan Sang Kelam. Dengan penguat kedua yang ia miliki, Alina kembali ke istana bersama Sturmhond. la menemukan sebuah buku tua mengenai para Grisha terdahulu, sampai ia menemukan sebuah halaman mengenai Sankt Ilya. Sankt Ilya terlukis mengenakan 3 penguat. Kedua penguat telah Alina miliki. Rusa Morozova, Naga Es, dan Burung Api. Akibat itu, Alina percaya dengan memiliki penguat ketiga, ia akan mengalahkan Sang Kelam untuk selama-lamanya. Burung Api bukanlah bagian dari satu cerita saja, melainkan ribuan. Burung Api berada di jantung tiap mitos Ravka, sumber inspirasi yang telah melahirkan sekian banyak sandiwara dan balada, novel dan opera. Mereka kembali ke istana melewati Selubung Bayangan. Dengan kekuatannya, Alina menerangi Selubung sehingga kapal mereka bisa lewat tanpa gangguan. Namun Alina merasakan ada hal aneh yang terjadi pada dirinya setiap ia menggunakan kekuatan. Dan untuk pertama kalinya, ia melihat bayangan Sang Kelam tepat di hadapannya seakan-akan ia tengah berbicara kepadanya. Akibat itu, kapal mereka hampir saja terjatuh ke dasar selubung. Setelah menyebrang, para pasukan raja langsung menghampiri dan menodongkan senjata pada mereka. Di sana, Sturmhond mengaku mengenai identitas aslinya. la adalah Nikolai Lantsov. Putra kedua raja. Nikolai sudah lama tak terlihat oleh orang-orang di sekitar, banyak rumor yang mengatakan bahwa ia tengah berkelana mencari ilmu dengan berlayar. "Aku Nikolai Lantsov, Mayor Resimen Dua Puluh Dua, Serdadu Tentara Raja, Duke Agung Udova, dan putra kedua Paduka Raja Alexander Ketiga, Penguasa Takhta Elang Ganda, semoga panjang umur dan masa kekuasaan beliau." Nikolai memberi tahu Alina bahwa ia ingin menyelamatkan Ravka dengan Alina sebagai sang ratu. Alina menolak, ia bersedia membanti Ravka namun tidak dengan menikahi Nikolai. Alina meminta Nikolai memberikan jabatan sebagai kepala Grisha, yang sebelumnya dilaksanakan oleh Sang Kelam. Pekerjaan Alina tidak berjalan dengan cukup baik. Ia terus diganggu oleh aparat dan sekte yang ia buat dan para pengikutnya mempercayai Alina sebagai seorang Sankta yang akan menyelamatkan mereka semua. Ditambah dengan bayangan Sang Kelam yang terus muncul mengganggu Alina, para Grisha yang tidak ingin mengikuti perintahnya, serta pertengkarannya dengan Mal yang didasari rasa cemburu. Suatu hari Alina mengunjungi Baghra untuk meminta bantuannya dalam menemukan Burung Api. Baghra menolak. "Kau tidak bisa melanggar prinsip asasi di dunia ini tanpa membayar ganjarannya. Penguat-penguat itu tak semestinya ada. Tidak ada Grisha yang boleh memiliki kesaktian sebesar itu. Saat ini saja, kau sudah berubah. Silahkan cari penguat ketiga, gunakan, dan kau akan kehilangan dirimu yang seutuhnya, sedikit demi sedikit. Kau menginginkan bantuanku? Kau ingin tahu mesti melakukan apa? Lupakan burung api. Lupakan Morozova dan kegilaannya." Akhirnya Alina memiliki ide bahwa Burung Api berada di dekat tempat kelahirannya, Dva Stolba. Ia meminta Mal untuk membantunya dan mereka pun setuju akan rencana itu. Nikolai mulai membuat kapal lagi jika sewaktu-waktu mereka harus kabur dalam keadaan darurat. Persiapan untuk melawan Sang Kelam tengah dilaksanakan. Sampai di hari ulang tahun Nikolai, keluarga kerajaan mengadakan makan malam besar. Saudara Nikolai, Vasily, baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya ke Fjerda. Daerah musuh Ravka yang sangat membenci Grisha. Vasily mengaku bahwa ia telah membuat kesepakatan bersama Fjerda. Nikolai yang tidak diberi tahu pun merasa terkhianati. Di tengah perdebatan, lonceng peringatan berbunyi. Sang Kelam datang menyerang bersama para monster bayangan. Vasily terbunuh ketika Nikolai berusaha menyelamatkan raja dan ratu. Alina dan para Grisha lain terjebak di Istana Kecil. Ketika mereka telah terdesak, Alina mengaku menyerah. Ia bergabung dengan Sang Kelam. "Aku sudah melihat dirimu yang sejati, dan aku tidak pernah berpaling. Aku takkan pernah berpaling. Bisakah dia menjanjikan hal yang sama?" Alina berjanji ia akan patuh namun Sang Kelam harus membebaskan Grisha yang tersisa dan Mal. Sang Kelam pun setuju. Sampai Alina menyadari, tak cuma Sang Kelam yang memiliki kendali atas dirinya, namun ia juga memiliki kendali atas kekuatan Sang Kelam. Alina segera membuat pasukan bayangan lebih banyak dan berharap bahwa itu akan membunuh keduanya. Namun semua dihentikan oleh Mal. Ia membawa Alina dan para Grisha pergi ke terowongan bawah tanah tempat aparat dan sektenya bersembunyi. Luka-luka Alina mulai sembuh, namun rambutnya memutih. Karena letaknya yang di bawah tanah, ia tidak bisa menggunakan kekuatannya. Hal itu membuatnya merasa lemah. Hari-harinya Alina berdoa agar bisa keluar dari sana. "Cahaya tidak mau datang Mal, kesaktianku lenyap." Sang Kelam kembali memimpin kerajaan dengan bantuan para Grisha yang masih setia di bawah perintahnya.*** Peresume: Cori Nariswari Mernissi

Leave a comment