Harga Beras Naik, Pedagang Nasi Kuning di Pontianak Mengeluh

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Kenaikan harga beras sejak beberapa bulan terakhir membuat pelaku usaha kuliner di Pontianak resah.

Asih, pedagang nasi kuning yang berjualan di Jalan Putri Candramidi misalnya. Ia mengaku terpaksa menyesuaikan harga dagangannya setelah harga beras naik.

Sebelum harga beras naik, Ia biasa menjual seporsi nasi kuning Rp8 ribu. Namun sekarang, sudah Rp10 ribu.

"Kita terpaksa harus menyesuaikan harga nasi kuning, supaya ada untung," ujarnya.

Untung saja, pelanggan masih mengerti. Alhasil, tak ada penurunan penjualan nasi kuning yang dialami Asih, meski harga per porsi sudah dinaikkan Rp2 ribu dari harga normal.

Menurutnya, kenaikan harga beras berlangsung secara perlahan-lahan. Bahkan sudah mulai dirasakan sebelum lebaran Idulfitri.

"Saya merasakan harga sembako memang naik perlahan di setiap bulannya. Sebelum lebaran harga beras sudah naik sedikit mulai Rp500 per kilo. Sekarang sudah naik Rp1000, per kilo," katanya.

Asi pun merasa kenaikan harga beras saat ini sangat membebani. Mengancam pelaku usaha seperti dirinya. Sebab, kenaikan itu berimbas pada modal yang pasti bertambah.

"Tapi, kita hanya mengikuti sajalah," ujar Asih.

Ia masih bersyukur, kenaikan harga beras ini tak diikuti dengan kenaikan harga sembako lainnya. Menurutnya, harga cabai, bawang dan telur masih stabil.

Namun begitu, ia berharap pemerintah tetap melakukan pengawasan ketat terhadap harga-harga sembako selain beras. Supaya tidak ada spekulan yang mengambil keuntungan pribadi.

"Karena, terkadang ada juga oknum pedagang semau hati menaikkan harga sembako," kata Asih.

Ia juga berharap, pemerintah segera mencari langkah tepat untuk mengendalikan harga beras, supaya bisa normal kembali.

"Saya harap semua harga disamakan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah," harapnya. (greg)***

Leave a comment