Ikan Asam Pedas Khas Pontianak: Masakan Melayu yang Menyimpan Cerita Memuliakan Tamu

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Masakan Melayu khas Kota Pontianak yaitu ikan asam pedas ternyata menyimpan banyak cerita masa lalu yang belum banyak diketahui publik.

Dalam sejarahnya, ikan asam pedas sudah ada sejak jaman dulu. Dulu, mayoritas penduduk Melayu Pontianak mendiami sepanjang pesisir sungai kapuas, mata pencaharian mereka dulunya mayoritas sebagai nelayan.

Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, filosofi yang terkandung dalam budaya makan ikan asam pedas Pontianak adalah dalam rangka memuliakan tamu, ekspresi kasih sayang dan mempererat tali silaturahmi.

Budaya makan ikan, sudah dikenal sejak jaman dahulu kala, tepatnya saat jaman kerajaan.

Ikan asam pedas Pontianak adalah jenis menu masakan masyarakat Melayu Pontianak yang berbahan dasar ikan segar. Dari bahan ikan laut maupun ikan sungai segar yang dimasak dengan bumbu-bumbu khusus, berkuah berwarna orien efek perpaduan warna cabe dan kunyit, berbau harum aroma bumbu, terasa asam, pedas, gurih dan lezat.

Tak heran, jika menu utama masyarakat Melayu Pontianak adalah ikan, salah satu diantaranya yang populer dikalangan masyarakat Pontianak hingga saat ini adalah ikan asam pedas.

Hal ini dapat kita lihat dari jejak/peninggalan sejarah yang menggambarkan budaya kehidupan masarakat Pontianak tempo dulu, yaitu budaya tradisional motif kain tenun corak insang yang telah dikenal semasa pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadri Kesultanan Pontianak, 1771.

Kain tenun corak insang ini tercipta dilatar belakang oleh ide/gagasan dari insang ikan sebagai hasil dari karya seni budaya mereka.

Dikutip dari Cookpad, asam pedas khas Pontianak memiliki kuah yang merah dan kental. Karena kaya akan rempah-rempah.

Rasanya asam, pedas dan segar perpaduan dari buah nanas (terong asam) dan cabe merah yang di giling halus.

Ikan yang di gunakan juga ikan segar, sehingga masih terasa manis, selain itu ikan tidak di goreng dulu, melainkan langsung di masukan ke dalam kuah asam pedas.

Penggunaan nanas dan terong asam bisa salah satunya aja. Terong asam adalah salah satu terong lokal yang banyak tumbuh di pulau kalimantan. Tapi jika tidak punya terong asam, bisa di ganti dengan buah nanas yang segar.
.
Yuk mimin bagikan resep ikan asam pedas khas Pontianak:

Bahan-bahan

1 ekor ikan kakap merah (1,5 kg)
1/2 buah nanas (saya 4 buah terong asam)

Bumbu iris:

7 siung bawang merah
5 siung bawang putih
3 buah cabe merah besar
3 buah cabe hijau besar
2 buah tomat merah besar
1 sdm pasta asam jawa

Bumbu halus:

6 siung bawang merah
4 siung bawang putih
7 buah cabe merah keriting
10 buah cabe keriting kering. Cuci. Rendam air panas. Tiriskan
2 ruas jari kunyit
2 ruas jari jahe
1/2 sdm terasi
Bumbu cemplung:
1 lembar daun salam
3 cm lengkuas, geprek
2 batang serai, geprek
1/2 sdm gula
1 sdt kaldu bubuk
1/2 sst garam

Cara Membuat

Langkah 1

Siapkan semua bahan.

Langkah 2

Jika pakai nanas, kupas nanas, balur permukaannya dengan sedikit garam. Potong sesuai selera. Jika pakai terong asam.

Cuci bersih terong, kemudian belah menjadi 4 atau 6 potong tergantung besarnya buah.

Rendam dalam air sambil di buang biji-bijinya. Terong asam tidak perlu di kupas. Supaya tidak gampang hancur dan lembek saat di masak.

Langkah 3

Tumis irisan bawang merah dan bawang putih hingga harum, masukan bumbu halus. Tumis hingga tanak.

Masukan bumbu cemplung dan pasta asam jawa.Tuang air. Masak hingga air mendidih

Langkah 4

Beri gula, garam dan kaldu bubuk. Koreksi rasanya. Masukan ikan, ikan harus terendam kuah dan tidak perlu di balik-balik, supaya ikan tidak hancur. Tutup. Masak hingga ikan setengah matang, masukan terong asam. Tutup kembali.

Langkah 5

Masak hingga bumbu meresap dan kuah agak menyusut Masukan irisan cabe dan tomat. Koreksi rasa sekali lagi. Angkat.

Langkah 6

Sajikan bersama keluarga tercinta.

Bagaimana, mudah bukan membuat resep ikan asam pedas khas Pontianak. Kamu bisa mencoba membuat di rumah dan bisa disajikan untuk santapan keluarga tercinta. (REDAKSI)

Leave a comment