PLN UID Kalbar Dukung Kembalinya Masa Emas Jeruk Tebas di Desa Sejiram

26 Desember 2024 19:55 WIB
Manager Komunikasi dan TJSL PLN Mukhlis Zarkasih bersama Penyuluh Pertanian di Desa Sejiram Yenni di kebun Jeruk Desa Sejiram

TEBAS, insidepontianak.com - Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Kalbar Mukhlis Zarkasih menegaskan PLN UID mendukung kembalinya masa emas buah jeruk di Desa Sejiram Kecamatan Tebas.

Ia menjelaskan PLN berkewajiban mendukung peningkatan perekonomian masyarakat.

Menurutnya PLN tidak hanya mengurus sistem kelistrikan tetapi berkomitmen hadir dimasyarakat dalam upaya mendukung perekonomian masyarakat.

"Terutama kelompok dan UMKM untuk peningkatan ekonomi keluarga dan desa sehingga yang diamanahkan dari pemerintah dalam peningkatan indeks desa membangun bisa tercapai," kata Manager Komunikasi dan PJSL PLN UID Kalbar Mukhlis Zarkasih

Desa Sejiram di Kecamatan Tebas dijelaskannya diberikan bantuan oleh PLN terutama perkembangan tanaman buah jeruk dimana Kecamatan Tebas terkenal dengan buah jeruk.

Seiring waktu tekhnologi berkembang dijelaskannya sehingga muncul varian baru yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dengan salah satu kelemahan jeruk di Kecamatan Tebas tidak tahan lama.

Jenis jeruk madu susu saat ini dengan harga diharapkan petani jeruk lebih semangat dan banyak sawit masuk dan lainnya maka menjadi langka. 

Saat ini muncul fenomena alam banjir dan lainnya harus perduli dengan lingkungan termasuk tanaman menjadi lumbung jeruk bagi masyarakat Tebas.

Ditegaskannya kembali PLN akan rutin melakukan monitoring agar efektifitas bantuan yang diberikan dari sisi pembibitan termasuk pemasaran.

Mengembalikan kembali masa emas jeruk di Kecamatan Tebas. Termasuk kemasan dan produk yang wajib dicari.

Kades Sejiram Hemdi mengucapkan terima kasih adanya bantuan dari PLN UIP Kalbar terutama terhadap pengembangan  bibit jeruk bagi masyarakat Desa Sejiram.

Terdapat beberapa jenis jeruk seperti jeruk Terigas Jeruk Madu Susu Jeruk Desa Sejiram di Desa Sejiram juga terdapat beberapa agen seperti pengepul dan ada yang mengirim langsung ke penjual.

Fasilitas Sintete dan Semparuk sudah dimiliki sehingga Jeruk Madu Susu dapat dipasarkan melalui pelabuhan tersebut.

Penyuluh Pertanian di Desa Sejiram Yenni menerangkan dari 114 hektar, baru 98 hektar yang produktif meski masyarakat di Desa Sejiram komitmen menanam meski pemasaran dan harga dengan tantangan banyak.

"Untuk produksi jeruk 60 kilo per pohon pertahun dengan kemampuan petani dengan 1 batang 1 keranjang 60 kilogram per hektar pertahun," jelasnya.

Beberapa masalah yang ditemui salah satunya harga terutama saat panen raya harganya langsung turun dan masyarakat belum memahami bagaimana mengatasi panen raya.

"Belum ada pengolahan hasil. Dan para petani jual ke agen untuk dijual hingga ke Malaysia dengan bibit dari Desa Sejiram," urainya.

Terhadap masalah penyakit diakuinya juga belum mendapat solusinya. 

"Ada kegiatan diberikan Bimtek dengan lapangan dilapangan jus jerus per Poktan sehingga jumlah sedikit dan tidak merata dapat untuk petani jeruk," kata Yenni lagi.

Salah satu petani di Desa Sejiram Almuhiram mengakui jika susah memasarkan buah jeruk dengan beberapa kendala yang ditemui.

"Salah satunya bagaimana merawat jeruk dimana ada lima masalah pertama pupuk mahal, jika murah hasilnya tidak bagus dan keperluan pupuk tidak bisa ditawar. Namun hasilnya tidak maksimal," tuturnya.

Iapun berharap petani dan masyarakat ikut pemasaran maka kualitas jeruk masih rendah terkait perawatan dan waktu masak manis dan kecil

"Belum adanya branding agar dapat diviralkan dan belum ada market place supaya bisa laku dan belum adanya inovasi memproduksi jeruk secara modern dengan olahan lainnya," paparnya.

General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania, menegaskan bahwa PLN akan terus mendukung masyarakat melalui program TJSL untuk meningkatkan perekonomian lokal.

“Dengan upaya ini, diharapkan masa keemasan jeruk Kecamatan Tebas dapat kembali, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sejiram dan sekitarnya”. tutup Joice. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

iklan

Berita Populer

Seputar Kalbar