Norsan Janji 'All Out' Bantu Pontianak Tingkatkan IPM, Pengamat: Kayong Utara Mestinya Diperhatikan

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pengamat kebijakan publik, Universitas Tanjungpura Pontianak, Syarif Usmulyadi mengapresiasi komitmen Ria Norsan yang tak hitung-hitungan membantu Kota Pontianak dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Namun, dia mengingatkan jika memang Pemprov punya tekad dalam peningkatan IPM, bukan Kota Pontianak yang harus mendapat skala prioritas. Sebab, IPM Kota Pontianak merupakan daerah dengan IPM tertinggi.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, IPM Kota Pontianak berada di angka 81 persen.
Lalu disusul Sambas 70,60, Kubu Raya 70,50 persen. Adapun daerah dengan IPM terendah berada di Kayong Utara, Sekadau, dan Kapuas Hulu.
"Harusnya Gubernur fokus ke daerah lain yang IPM-nya jauh tertinggal seperti Kayong dan Sekadau," kata Usmulyadi.
Pada tahun 2024, IPM Kabupaten Kayong Utara berada di angka 67,05 persen. Terendah di Kalbar.
Menurut Usmulyadi, daerah yang IPM-nya rendah harus mendapat perhatian ekstra dari Pemprov Kalbar. Intervensi harus dilakukan agar skore-nya bisa meningkat.
Sebab, daerah dengan IPM rendah akan berpengaruh terhadap IPM Kalbar yang sulit beranjak naik. Adapun IPM Kalbar saat ini berada di angka 70 persen lebih. Peringkat ke lima se-kalimantan.
Untuk meningkatkan IPM daerah yang masih rendah, Pemprov Kata Usmulyadi bisa melakukan berbagai program intervensi.
Seprti mendorong pemenuhan fasilitas publik, baik jalan, fasilitas kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Nah, daerah yang IPM-nya rendah, seperti Kayong dan Sekadau, harusnya mendapat perhatian lebih dari Gubernur. Tapi, bukan juga Kota Pontianak tak diperhatikan, karena Pontianak berometer provinsi Kalbar," lanjutnya.
Bagi Usmulyadi, untuk menundukung peningkatan IPM Kota Pontianak, Pemprov Kalbar dapat memberikan dukungan terhadap program yang bisa meningkatkan PAD.
Sebab, infrastrukur sudah baik, pelayanan kesehatan sudah baik. Tinggal pemerataan sekolah SMA saja yang harus diperbanyak.
"Karena itu, harus ada pemetaan dan skala prioritas pembangunan. Tanpa ada skala prioritas dan pemetaan maka akan membuat pembangunan daerah tidak merata," pungkasnya.***
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Abdul Halikurrahman
Tags :

Leave a comment