Eksplorasi Museum Dokter Saleh Kota Probolinggo: Bangunan Vintage Kolonial, Simpan Ribuan Benda Antik Kaya Sejarah
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Museum Dokter Saleh merupakan sederet bangunan sejarah di Probolinggo yang kaya akan peninggalan sejarah Indonesia.
Bentuk bangunan Museum Dokter Saleh yang berada di Probolinggo inipun terjaga dengan baik. Arsitektur khas belanda akan segera terasa, membuat pengunjung bernostalgia akan masa pra kemerdekaan.
Museum Dokter Saleh yang berlokasi di kota Probolinggo ini juga menyimpan beragam peralatan medis masa pemerintahan kolonial. Maklum, pahlawan Nasional ini memiliki profesi sebagai dokter semasa hidupnya.
Karena ribuan jumlah peninggalan benda sejarah tersimpan rapi, banyak pengunjung lokal ataupun manca Negara turut singgah ke Museum Fokter Saleh saat berada di Kota Probolinggo.
Bahkan, bentuk bangunan unik bernuansa vitange ala masa kolonialisme menarik perhatian khusus. Museum Dokter Saleh juga acap kali menjadi spot untuk pengambilan photoshoot prewedding.
Adapun lokasi Museum Dokter Saleh cukup mudah ditemukan. Tepatnya berada di Jl. Dr Moch Saleh, Tisnonegaran, Kanigaran, Kota Probolinggo.
Bila masih sulit untuk menemukannya, patokan umun dari Museum Dokter Saleh ini berada di samping kantor Wali Kota Probolinggo dan Gendung DPRD Probolinggo.
Sebelum berganti nama menjadi Jl. Dr Moch Saleh, kawasan Museum Dokter Saleh ini dulu dikenal dengan Jl. Laoet No. 1. Barulah ketika Indonesia telah merdeka, nama Pahlawan Nasional Saleh menggantikannya.
Dr. Moch Saleh sendiri sebenarnya bukan berasal dari Kota Probolinggo. Ia lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada 15 Maret 1888.
Bakat menjadi seorang dokter ditekuni oleh Saleh remaja. Dia mendalami bidang kesehatan, tidak luput pula ikut aktif di berbagai organisasi yang ingin memerdekan bangsa Indonesia dari penjajahan.
Tercatat selama menduduki usia remaja, Moch Saleh tergabung dalam organisasi Boedi Oetomo. Setelah lulus dari sekolah STOVIA, dia perintahkan untuk menjadi dokter di Probolinggo berdasarkan permintaan pemerintah Belanda.
Sebagai dokter yang mendapat tugas resmi, pemerintah Belanda memeberikan izin Saleh untuk menempati gedung dinas.
Beberapa tahun kemudian, rumah dinas yang didiami oleh Saleh disulap menjadi rumah sakit. Sehingga dia bisa konsen untuk mengabdikan ilmunya pada masyarakat.
Pada masa perang revolusi Nasional, gedung yang menjadi tempat tinggal dan rumah sakit ini tidak hanya beroperasi sebagai tempat medis saja.
Di malam hari, dr. Moch Saleh turut mengundah beberapa tokoh kemerdekaan Nasional untuk berdiskusi. Membahas segala isu politik demi memajukan kemerdekaan Indonesia.
Oleh karenanya, sepeninggal dr. Moch Saleh, gedung yang menghadap ke arah barat ini dikenal dengan nama Gedung Nusantara.
[caption id="attachment_25971" align="alignnone" width="720"] Beberapa foto, dokumen penting,dan musik piringan hitam jaman dulu ikut disimpan di dalam Museum Dokter Saleh. (Foto: Ana Tuhulele / Google Map)[/caption]
Lambat laun, karena banyak sekali benda peninggalan dr. Moch Saleh, pemkot setempat mengambil alih untuk difungsikan sebagai Museum Dokter Saleh.
Hingga kini, seluruh peralatan medis dr. Moch Saleh dan dokumen penting lain ikut di pamerkan di sana. Misal keranjang rumah sakit, kursi roda, crutches jaman dulu, dan beragam lainnya.
Terdapat pula seragam resmi yang dipakai oleh dr. Saleh ikut dipajang. Kainnya pun cukup terawat, meski sedikit kucal di beberapa titik.
Benda sejaraha seperti foto penting ala kolonial juga ikut dipamerkan. Desainnya dimiripkan serupa mungkin dengan gaya vintage, agar aura rumah sakit tempo dulu tetap bisa dirasakan.
Bila ingin mengunjunginya, Museum Dokter Saleh dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB. Museum ini hanya tutup pada hari-hari besar Nasional. (Dzikrullah). ***
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment