Museum Probolinggo Simpan Ragam Benda Sejarah: Rekam Jejak Timeline Perkembangan Indonesia

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Museum Probolinggo menampung ragam benda yang mengandung sejarah Indonesia dalam perkembangannya untuk mencapai kemerdekaan. Tak ayal, daya tarik benda sarah di dalam Museum Probolinggo mampu membuat pengunjung selalu ingin berada di pelataran bangunan kuno tersebut. Bahkan, Museum Probolinggo juga menarik perhatian turis yang datang dari luar Negeri. Setiap hari bangunan bergaya kolonial ini sarat tak sepi dari pengunjung. Aneka benda bernilai historis yang disimpan di dalam Museum Probolinggo ini beragam bentuknya. Mulai dari replika, pusaka tempo dulu yang dikeramatkan, bahkan kendaraan atau senjata militer juga ada. [caption id="attachment_25997" align="alignnone" width="720"]Beberapa peninggalan bersejarah yang dipamerkan di Museum Probolinggo (Foto: Yuni Antoko / Google Map) Beberapa peninggalan bersejarah yang dipamerkan di Museum Probolinggo (Foto: Yuni Antoko / Google Map)[/caption] Banyaknya jenis benda sejarah yang berada di Museum Probolinggo tidak hanya menyasar satu kalangan saja. Dari pengunjung yang tertarik akan kebudayaan tradisional hingga perkembangan senjata militer disambut ramah oleh pengelola. Ditambah lagi, setiao benda yang dipamerkan di Museum Probolinggo diberi keterangan secara otentik. Wisatawan pun cukup membaca secara menyeluruh untuk mengetahui sejarah apa yang pernah terjadi. Adapun lokasi Museum Probolinggo berada di Jl. Suroyo No. 17, Kelurahan Tisnonegara, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Bertempat di area sekitar alun-alun kota, membuatnya mudah dijumpai. Agar seluruh arsitektur bangunan dan benda sejarah tetap terjaga dengan bsik, pengelolaan Museum Probolinggo ditangani langsung oleh Pemkot Probolinggo. Sebelum Indonesia medereka, Museum Probolinggo rupanya gedung yang dijadikan Ballroom oleh pemerintah Belanda. Para pejabat kolonial akan mengadakan pertemuan penting di dalamnya. Secara singkat, pasca Kemerdekaan bangunan tersebut dialihfungsikan menjadi Gedung Panti Budaya. Ragam pertunjukan teater, ataupun tarian tradisonal masyarakat Probolinggo dipertunjukkan di hari tertentu. Karena bangunan semakin hari tidak terawat, barulah Pemkot Probolinggo menjadikannya sebagai Museum Probolinggo pada 11 Mei 2011. Semenjak itu, pengunjung dari berbagai kalangan terus memadati untuk menyaksikan langsung benda sejarah. Namun, Museum Probolinggo kemudian dipercayakan untuk dipinjami benda bersejarah peninggalan Rasulullah dan para sahabatnya. Tema keislaman mulai menggema di balik tembok bangunan kuno ini. Tepat pada tanggal 23 Oktober 2020 lalu, Museum Probolinggo kemudian berganti nama menjadi Museum Rasulullah. Pengunjung pun mulai ekslusif untuk kaum Muslim yang penasaran akan peninggalan Rasulullah. Dua tahun terus bergulir, tepatnya pada tanggal 4 September 2022 museum ini kembali ke jati diri semula dengan nama Museum Probolinggo. [caption id="attachment_25998" align="alignnone" width="720"]Salah satu replika perahu kuno di pelataran depan Museum Probolinggo. (Foto: Yves Frombelgium / Google Map) Salah satu replika perahu kuno di pelataran depan Museum Probolinggo. (Foto: Yves Frombelgium / Google Map)[/caption] Benda-benda sejarah Indonesia kembali berdatangan, mengisi rak-rak dan stand untuk dipajang. Mulai dari uang kertas kuno, foto dokumentasi jaman dulu, bahkan seragam dan atribur militer pada masa Perang Dunia II juga ikut hadir. Tak hanya itu saja, pengunjung dapat melihat langsung perkembangan tata letak Kota Probolinggo dari masa ke masa yang dilengkapi dengan foto. Museum Probolinggo buka setiap hari, adapun waktu beroperasinya dari pukul 8.00 WIB hingga jam 14.00 WIB siang. Pada hari besar Nasional, barulah akan libur. (Dzikrullah). ***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

ikaln

Berita Populer

Seputar Kalbar